Nakita.id - Apakah Moms pernah mengalami kerontokan rambut yang sangat parah setelah berhasil menurunkan berat badan?
Pasti kita beranggapan, mungkin ada yang salah dengan program diet yang dijalani.
Ternyata hal tersebut tidak sepenuhnya salah.
Melansir dari Times of India, kondisi ini dikenal dengan sebutan telogen effluvium atau kerontokan rambut yang bersifat sementara setelah penurunan berat badan.
Biasanya telogen effluvium terjadi pada 3-4 bulan setelah penurunan berat badan.
Namun jangan khawatir karena kerontokan ini hanya bersifat sementara yakni berlangsung sekitar 6 bulan.
Para ahli mengatakan penyebab utama kerontokan rambut ini adalah stres mendadak pada tubuh yang tak dapat dihindari selama penurunan berat badan.
Namun, apabila kerontokan rambut sudah sangat parah tentunya Moms jadi khawatir terjadi kebotakan.
Yuk, mengenal lebih lanjut mengenai telogen effluvium mulai dari penyebab, gejala, sampai bahayanya.
Menurut American Academy of Dermatology, normal saja bagi kita untuk kehilangan 50-100 helai rambut setiap harinya.
Pada setiap orang tingkat pertumbuhan rambut bisa bervariasi, rata-rata bisa tumbuh sekitar setengah inci dalam sebulan.
Apabila stres dapat diatasi, rambut tidak akan rontok lagi dan pertumbuhannya kembali normal.
Selain penurunan berat badan, ada beberapa penyebab kerontokan rambut misalnya seperti melahirkan, demam tinggi, operasi, dll.
Selain itu tak menutup kemungkinan sejumlah faktor ini pun berpengaruh seperti pemakaian produk perawatan rambut yang keras, pengaruh obat, serta gen bawaan.
Rambut terbuat dari protein keratin dan siklus hidupnya dikategorikan dalam tiga fase.
Fase pertama adalah ketika rambut mulai tumbuh dan memanjang selama bertahun-tahun, yang kedua adalah fase transisi, dan fase terakhir di mana rambut akan rontok kemudian tumbuh rambut baru.
Saat mengalami stress rambut manusia akan memasuki fase kedua dan ketiga lebih cepat.
Yuk, ketahui gejala telogen effluvium dan efek sampingnya untuk tubuh
Gejala telogen effluvium akan terlihat saat jumlah rambut rontok bertambah saat menyisir atau keramas.
"Kadang-kadang telogen effluvium dapat disertai dengan nyeri di kulit kepala yang dikenal sebagai trichodynia," kata laporan dari British Association of Dermatologists.
Mungkin Moms bertanya-tanya apakah rambut rontok setelah penurunan berat badan berbahaya?
Para ahli mengatakan kondisi ini tidak berbahaya dan hanya bersifat sementara.
"Telogen effluvium biasanya sembuh total tanpa pengobatan apapun dalam beberapa bulan," menurut British Association of Dermatologists
Medki begitu, ada baiknya kita mempersiapkan kemungkinan terjadinya kerontokan ini.
Saat akan memulai program diet, sebaiknya lakukan berdasarkan panduan yang aman supaya tubuh tidak stress.
Selain itu, selalu konsumsi suplemen seperti vitamin yang bagus untuk rambut.
Dengan begitu kita bisa terhindar dari kerontokan rambut dan kemungkinan terjadinya kebotakan.
Baca Juga: Tips Atasi Rambut Rontok dengan Air Rebusan Daun Jambu Biji
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR