Nakita.id - Bagi yang sedang merencanakan kehamilan pertama, Moms perlu tahu soal mitos vs fakta kehamilan.
Pasalnya, tidak sedikit mitos terkait kesuburan dan kehamilan yang mungkin belum Moms tahu.
Alhasil, informasi kehamilan yang diterima terkadang memberikan rasa khawatir berlebihan.
Salah satunya mengenai hubungan antara kesuburan dan menstruasi.
Benarkah perempuan yang memiliki siklus menstruasi teratur memiliki peluang hamil lebih besar?
Ataukah tidak ada hubungannya siklus mentruasi dengan kesuburan?
Memang kualitas sel telur yang sehat akan meningkatkan peluang kehamilan.
Salah satu ciri kualitas telur yang sehat adalah pola menstruasi yang teratur.
Dengan begitu, menstruasi teratur pertanda sel telur mama sehat, sehingga perbesar peluang kehamilan.
Nah, sebelum membahas hal itu, mari bahas peran sel telur pada terjadinya proses kehamilan.
Setiap makhluk hidup yang bereproduksi secara seksual menghasilkan gamet (sel kelamin). Gamet yang dihasilkan perempuan disebut telur (ovum).
Ovum kemudian bertemu/menyatu dengan gamet jantan (sperma) sehingga membentuk zigot.
Proses ini disebut pembuahan. Zigot lalu berkembang menjadi embrio; embrio berkembang menjadi janin, dan seterusnya.
Ovum atau sel telur merupakan sel terbesar dalam tubuh. Ovum ditutupi folikel telur dari indung telur (ovarium).
Ia dilingkari oleh zona pelusida (membran tebal transparan di sekitar sel telur mamalia yang dapat ditembus oleh sperma dalam proses pembuahan) dan dilapisi korona radiata (lapisan sel yang mengelilingi sel telur setelah ovulasi).
Ovum pada manusia bersifat microlechital, yaitu ovum dengan kuning telur yang sedikit dan rata-rata berdiameter 1,5 µ.
Ovum berbentuk bulat dengan 23 kromosom. Ovum merupakan pewaris sifat genetik dari perempuan, ia tidak dapat diperbaharui. Ovum berpengaruh pada siklus ovulasi dan menstruasi.
Ovum dihasilkan oleh ovarium yang terletak di rongga panggul sebelah kanan dan kiri.
Ovarium melepaskan sel telur yang telah matang setiap bulan.
Selain memproduksi dan melepaskan ovum yang mengandung materi genetik yang diperlukan untuk reproduksi, ovarium juga membuat hormon seks, seperti estrogen dan progesteron.
Secara spesifik, ovarium memiliki bentuk bervariasi, ia melekat pada saluran tuba, yang kemudian terhubung ke rahim.
Ovarium memiliki ukuran sebesar almond. Nah, pada suatu siklus yang disebut ovulasi, ovarium melepas ovum ke dalam rahim.
Jika ovum dibuahi oleh sperma akan tertanam dan berkembang menjadi zigot, terbentuklah embrio, yang pada akhirnya menjadi calon bayi.
Sebaliknya, jika ovum tak dibuahi, lapisan rahim akan ditumpahkan bersama ovum, inilah yang dinamai menstruasi.
Faktanya, sel telur tidak sehat memang bisa menghambat kehamilan.
Agar seorang perempuan berhasil hamil, tentunya kondisi ovum dan ovarium harus baik.
Artinya, tidak ada kelainan secara anatomi dan secara fungsi.
Kondisi ovum yang baik umumnya ditandai siklus menstruasi teratur, sementara ovarium yang baik ditandai dengan kadar hormonal yang baik pula.
Intinya, ovarium yang sehat sangat penting bagi kesehatan reproduksi.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR