Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Children's Hospital & Research Center, Amerika Serikat, mengatakan bahwa anak-anak yang kekurangan vitamin D mengalami kesulitan berbahasa dan bertingkah laku.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, saat dewasa nanti anak-anak itu akan rentan terhadap depresi.
Hasil ini masih diteliti oleh para ilmuwan di berbagai tempat. Salah satunya dilakukan di University of Britisth Columbia, di Kanada.
BACA JUGA: Ini Dia Moms, 3 Saran dari 3 Pakar untuk Soal Atasi Mood Swing
Para ilmuwan di sana sedang meneliti apakah depresi bisa diobati dengan pemberian vitamin D dosis tinggi. Kita nantikan hasilnya.
Sekarang, bagaimana Moms dapat meningkatkan asupan vitamin D pada Si Kecil? Untuk anak dan remaja kurang dari 18 tahun, disarankan untuk mengonsumsi 200 IU vitamin D setiap hari.
Penuhi kebutuhan tubuh akan vitamin D melalui sumber-sumber berikut ini:
Sinar matahari Sekitar 80 persen vitamin D yang kita butuhkan berasal dari sinar matahari.
Ajak Si Kecil bermain di luar rumah pada saat hari terang, antara pukul 06.00 - 09.00.
Minyak ikan. Saat ini di pasaran tersedia berbagai variasi suplemen minyak ikan yang membuatnya lebih enak di lidah.
Suplemen minyak ikan selain kaya akan omega-3 ternyata juga mengandung vitamin D yang cukup tinggi.
Ikan salmon. Ikan salmon kaya omega-3 dan ternyata mengandung vitamin D empat kali lebih banyak dibanding produk pertanian.
Ikan salmon tersedia dalam bentuk ikan beku, segar atau kalengan
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD,Majalah Prevention Indonesia |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR