Juga, adanya penerapan PTM (pembelajaran tatap muka) 100% di beberapa wilayah.
“Dan yang bisa menjadi berat dan menimbulkan kondisi yang bisa fatal ujung-ujungnya yaitu, multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C),” ujar dr. Erlina.
Sebagai informasi, MIS-C sendiri adalah sindrom inflamasi multiorgan pada anak.
Umumnya, anak yang terserang sindrom ini umumnya akan mengalami penyakit derajat berat.
Salah satunya adalah Covid-19.
Semakin tinggi kasus Covid-19 pada anak, maka semakin tinggi juga risiko anak terkena MIS-C.
Maka dari itu, dr. Erlina sangat tidak menyarankan untuk menganggap remeh Covid-19 pada anak.
Baca Juga: Sulit Menjaga Jarak Saat PTM, Siswa TK di Depok Tertular Covid-19 dari Gurunya
Melihat situasi ini, kelima organisasi profesi kedokteran di Indonesia bekerja sama untuk mempelajari ilmu-ilmu tentang Covid-19 yang terus berkembang.
Diantaranya adalah PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia), PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia), PERKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia), PERDATIN (Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia), dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia).
Kemudian, lahirlah buku ‘Pedoman Tatalaksana Covid-19’ dari hasil kerja sama tersebut.
Sejak Januari 2022 lalu, edisi keempat sudah diterbitkan dan diperbarui berdasarkan hasil penelitian berupa telaah sistematik, baik nasional maupun internasional.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR