Dari kasus tersebut, menutup hidung atau mulut saat bersin dikatakan berbahaya.
Hal itu berisiko menyebabkan perforasi spontan pada faring.
Diagnosis dan intervensi yang tertunda dapat menyebabkan komplikasi potensial.
Tindakan tersebut juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi, seperti pneumomediastinum (udara yang terperangkap di dada di antara kedua paru-paru), perforasi membran timpani (gendang telinga berlubang) atau bahkan bisa semamkan pecahnya aneurisma otak (pembengkakan pembuluh darah di otak).
"Menghentikan bersin dengan menutup lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya dan harus dihindari," demikian menurut para dokter di departemen THT di Leicester Royal Infirmary.
Baca Juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR