Nakita.id - Banyak bahasan mengenai mitos vs fakta kehamilan yang mungkin juga sering Moms dengar.
Salah satunya olahraga yang kerap dikaitkan dengan kemungkinan 'menyakiti' bayi di dalam kandungan.
Ya, tidak sedikit ibu hamil menghindari olahraga dengan alasan berisiko keguguran hingga kehamilan bermasalah.
Bahkan ada yang mengatakan kalau Moms dan Dads tidak dianjurkan olahraga saat merencanakan kehamilan.
Pasalnya, olahraga dianggap sebagai penyebab Moms sulit mendapatkan keturunan. Benarkah demikian?
Melansir dari Parents, berikut adalah mitos vs fakta kehamilan tentang berolahraga saat merencanakan kehamilan.
1. Menunda olahraga
Sebagian Moms pasti memilih sebaiknya menunda berolahraga ketika merencanakan kehamilan.
Faktanya, berolahraga ketika merencanakan kehamilan dapat membantu kondisi fisik Moms lebih prima untuk perkembangan janin sedari dini.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Bumil Harus Makan Dua Porsi?
Bila kondisi fisik Moms lebih prima ketika melahirkan nanti akan menjadi lancar dan lebih mudah menurunkan berat badan setelah melahirkan.
Tak hanya itu, olahraga juga meningkatkan kesuburan.
Terutama jika Moms yang kesulitan untuk hamil karena sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau kelebihan berat badan.
2. Jangan banyak bergerak
Ketika sudah dipastikan hamil, kita dianjurkan tidak boleh banyak bergerak atau beraktivitas.
Faktanya, menyempatkan berjalan, berenang, dan jogging selama 30 menit setiap hari, baik untuk kesehatan jantung Moms.
Kalau kesehatan jantung baik, ketika proses melahirkan nanti fisik dan mental juga sehat.
"Moms butuh menahan banyak saat proses persalinan. Anggap saja kehamilan adalah sebuah perlombaan besar, dan proses persalinan adalah lari maraton."
"Maka Moms membutuhkan energi yang banyak dan kardio dapat membantunya," jelas Jason Keigher, pelatih pra dan pasca natal di New York.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Harus Ada Jeda 3 Bulan untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
3. Olahraga terlalu keras
Bagi Moms yang terpikir untuk membentuk berat badan yang ideal sebelum bertambah berat badan sebaiknya pikirkan itu nanti.
Menurut Amy Ogle, seorang penulis buku Before Your Pregnancy, mengatakan, olahraga dapat memberikan tekanan pada tubuh.
Jika dilakukan berlebihan bisa berbahaya apalagi dalam masa merencanakan kehamilan.
Justru Moms harus memastikan mendapatkan kecukupan gizi bukan menurunkan berat badan.
Olahraga yang direkomendasikan adalah olahraga yang lebih moderat, seperti berjalan, hiking, dan berenang.
4. Konsultasi ke dokter kandungan
Melanjutkan olahraga setelah hamil sebenarnya ada baiknya.
Tetapi untuk mencegah hal yang tak diinginkan, sebaiknya Moms berkonsultasi pada dokter kandungan.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Mandi Air Panas Tidak Aman Untuk Janin?
Informasi awal kehamilan tentang tidak boleh olahraga ketika merencanakan kehamilan sebenarnya perlu diluruskan.
Namun dengan tujuan mempersiapkan tubuh saat kehamilan tiba bukan untuk membentuk berat badan ideal.
Tak lupa, memilih olahraga moderat seperti berjalan, joging, dan berenang.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR