Sekitar 1-2 bulan kemudian, cacing kremi betina dewasa akan meninggalkan usus besar melalui anus.
Mereka bertelur di kulit tepat di sekitar anus, sehingga memicu rasa gatal di daerah tersebut.
Akhirnya anak jadi sering menggaruk area anus yang gatal.
Lama-kelamaan telur cacing kremi yang berukuran kecil dan tak kasat mata akan berpindah ke jari-jarinya.
Jari-jari yang terkontaminasi cacing kemudian akan masuk mulut dan membuat anak kembali terinfeksi cacing kremi.
Selain itu, jari yang terkontaminasi akan menyebarkan cacing kremi ke permukaan benda, di mana cacing bisa hidup selama 2-3 minggu.
Nah Moms, yuk kenali gejala anak terinfeksi cacing kremi dan cara mencegah dan mengatasinya!
Gejala anak terinfeksi cacing kremi
Gejala terinfeksi cacing kremi diantaranya, gatal di sekitar anus, gatal di area vagina, serta mual ringan jika ada banyak cacing kremi di usus.
Mengutip dari Kids Health, rasa gatal biasanya bertambah parah saat malam hari karena cacing berpindah ke area anus untuk bertelur.
Pada anak perempuan, infeksi cacing kremi dapat menyebar ke vagina dan menyebabkan keputihan.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR