Nakita.id - Rasanya tak cukup sekali untuk menasehati anak supaya tidak mengisap jempol dan jari-jarinya.
Taukah Moms, kebiasaan mengisap jempol atau menggigit kuku dapat membuat anak terinfeksi cacing kremi.
Mengutip dari Medical News Today, cacing kremi atau Enterobius vermicularis adalah cacing kecil berwarna putih hidup di usus besar dan rektum atau anus manusia.
Si Kecil lebih mudah terinfeksi cacing kremi lantaran mereka suka memasukan apapun ke dalam mulut, seperti jempol.
Cacing kremi dapat bertelur di permukaan benda, misalnya mainan, handuk, pakaian, perlengkapan kamar mandi, atau makanan yang jatuh.
Kemudian anak akan mengisap jempol dan jari-jarinya setelah menyentuh benda tersebut.
Atau setelah anak mengonsumsi makanan yang terdapat telur cacing kremi.
Akhirnya telur cacing bisa masuk ke sistem pencernaan dan menetas di usus kecil.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? Yuk, simak penjelasan berikut.
Dari usus kecil, larva cacing kremi pergi ke usus besar, di mana mereka hidup sebagai parasit.
Saat menjadi parasit, cacing akan menempel di dinding bagian dalam usus.
Sekitar 1-2 bulan kemudian, cacing kremi betina dewasa akan meninggalkan usus besar melalui anus.
Mereka bertelur di kulit tepat di sekitar anus, sehingga memicu rasa gatal di daerah tersebut.
Akhirnya anak jadi sering menggaruk area anus yang gatal.
Lama-kelamaan telur cacing kremi yang berukuran kecil dan tak kasat mata akan berpindah ke jari-jarinya.
Jari-jari yang terkontaminasi cacing kemudian akan masuk mulut dan membuat anak kembali terinfeksi cacing kremi.
Selain itu, jari yang terkontaminasi akan menyebarkan cacing kremi ke permukaan benda, di mana cacing bisa hidup selama 2-3 minggu.
Nah Moms, yuk kenali gejala anak terinfeksi cacing kremi dan cara mencegah dan mengatasinya!
Gejala anak terinfeksi cacing kremi
Gejala terinfeksi cacing kremi diantaranya, gatal di sekitar anus, gatal di area vagina, serta mual ringan jika ada banyak cacing kremi di usus.
Mengutip dari Kids Health, rasa gatal biasanya bertambah parah saat malam hari karena cacing berpindah ke area anus untuk bertelur.
Pada anak perempuan, infeksi cacing kremi dapat menyebar ke vagina dan menyebabkan keputihan.
Untuk mengetahui apakah anak terinfeksi cacing kremi, perhatikan apakah ada potongan-potongan kecil seperti benang putih di toilet setelah anak BAB.
Periksa juga di celana dalamnya saat pagi hari, apakah ada benang putih tersebut.
Untuk mengatasinya Moms, sebaiknya membawa Si Kecil ke dokter untuk diperiksakan.
Selain itu, yang bisa kita lakukan di rumah adalah menjaga kebersihan untuk mencegah penyebaran cacing kremi.
Diantaranya dengan, rajin cuci tangan, potong kuku, ganti pakaian dalam setiap hari, rutin mencuci pakaian dan seprai, serta buat anak berhenti mengisap jempol dan menggigit kuku.
Baca Juga: Daripada Menghukum, Yuk Lakukan Ini Saat Si Kecil Mengisap Jempol!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR