Maka ketika bayi terlalu lama di dalam kandungan, tentu dapat membuatnya mengalami defisit atau kekurangan air ketuban.
Penurunan jumlah air ketuban tersebut dapat memberikan dampak terhadap kompresi tali pusat yang menjadikan hambatan pada aliran darah dari ibu ke janin.
Hal ini tentu dapat membuat terhambatnya oksigen maupun nutrisi yang dibutuhkan oleh janin.
2. Insufisiensi Plasenta
Keadaan ini merupakan kondisi penurunan fungsi vital dari plasenta bagi kondisi perkembangan janin di dalam kandungan.
Hal ini tentu disebabkan oleh kondisi penuaan pada plasenta tersebut, karena bayi tidak kunjung lahir bahkan setelah melewati bulannya.
Keadaan penurunan fungsi plasenta menjadikan nutrisi dan oksigen yang diperlukan oleh bayi tidak dapat disalurkan dengan baik sehingga berbahaya untuk kandungan.
Baca Juga: 5 Potensi Masalah Bayi Lahir Terlambat
3. Aspirasi Mekonium
Aspirasi mekonium merupakan kondisi dimana usus janin akan bekerja lebih aktif dan menghasilkan mekonium atau kotoran janin yang lebih banyak.
Mekonium yang dihasilkan akan tercampur dengan air ketuban dan berisiko masuk dalam pernapasan atau tubuh bayi dan memicu bahaya.
Akibat terburuk dari aspirasi mekonium pada bayi adalah bisa saja mengalami kematian.
Penulis | : | Debora Julianti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR