Saskhya menyampaikan bahwa perubahan kondisi di dalam keluarga di tengah pandemi, khususnya anak, disebabkan oleh beberapa faktor.
Salah satunya adalah perubahan inkonsistensi kondisi sehari-hari, yang ternyata memiliki dampak cukup signifikan terhadap anak.
“Hal ini menyebabkan orangtua menjadi kesulitan untuk memprediksi situasi yang nantinya akan terjadi,” ungkap Saskhya.
“Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk bisa mentolerir hal-hal yang tidak pasti serta dapat membangun komunikasi yang lebih terbuka,” katanya.
Selain itu, faktanya, adanya perubahan ini juga dapat mengakibatkan terjadinya penurunan keterampilan motorik halus, motorik kasar, dan komunikasi.
Bahkan, terjadi penurunan kesempatan bermain, keterampilan sosial, dan kesehatan mental, khususnya pada anak usia prasekolah.
Lantas, apa yang bisa Moms lakukan agar tetap dapat mengembangkan keterampilan anaknya sendiri?
Saskhya menyampaikan, orangtua perlu menerapkan “SABAR” dalam upaya mengembangkan keterampilan anak.
Berikut adalah penjabaran dari “SABAR” itu sendiri menurut Saskhya.
- (S)esuaikan ekspektasi dan pembagian tugas selama keterampilan anak
Saskhya menjelaskan bahwa orangtua perlu memikirkan ekspektasi yang realistis.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR