Nakita.id - Bahagia sedang dirasakan oleh pasangan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.
Anak pertama mereka, baby A, yang berjenis kelamin perempuan telah lahir ke dunia pada (2/2/2022) kemarin.
Aurel Hermansyah menjalani persalinan dengan cara caesar setelah berkonsultasi dengan dokter.
Putri kecil Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah ini lahir dengan berat badan 3,3 kg dan tinggi badan 48 cm.
Pasca persalinan, Atta Halilintar membagikan videonya bersama sang buah hati di kanal Youtube 'AH'.
Publik pun dibuat gemas melihat tingkah Atta Halilintar yang baru saja menjadi ayah.
Bagaimana tidak? Atta Halilintar terlihat panik ketika mendapati anaknya disuntik oleh perawat.
Tangis kencang baby A membuat Atta Halilintar semakin khawatir.
Usut punya usut, anak pertama Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah ini harus menjalani sejumlah tes kesehatan sebelum dibolehkan pulang ke rumah.
Diwartakan Nakita.id, agar Moms dan Dads baru tidak panik, berikut sejumlah pemeriksaan yang didapatkan bayi baru lahir saat di rumah sakit.
1. Tes Screening
Tes ini disebut juga Recommended Uniform Screening Panel (RUSP) yang dilakukan saat bayi mencapai usia sekitar 24 jam dan biasanya dilakukan di kamar bayi di rumah sakit.
Perawat akan mengusap tumit bayi, menusuk tumitnya untuk mengambil lima sampel darah pada kertas pengujian.
Sampel kemudian dikirim ke fasilitas screening negara dan diuji untuk mendeteksi adanya lebih dari dua lusin penyakit yang berbeda yang sebagian besar sangat jarang terjadi.
Tiga kondisi baru-baru ini ditambahkan ke panel pemeriksaan bayi baru lahir, sehingga lebih bermanfaat untuk mendiagnosis bayi dengan kondisi langka bahkan diagnosis lebih awal.
Pengujian baru saat ini akan mendeteksi penyakit Pompe, mucopolysaccharidosis tipe I (MPS I, Hurler syndrome) dan X-linked adrenoleukodystrophy (X-ALD).
Nanti juga akan ditanyakan apakah orangtua ingin menyumbangkan sampel bayi untuk penelitian masa depan.
Ini karena kadang-kadang tes tidak perlu menggunakan lima sampel darah sekaligus dan mungkin ada beberapa yang tersisa.
Di sini mungkin orangtua dapat menyumbangkan sampel dan kalian harus menandatangani persetujuan terkait rangkaian tes. Dalam hal ini, tidak mungkin jika bayi tes positif untuk setiap gangguan kelahiran awal pada bayi dan dokter akan memberitahukan Ibu sejak awal.
2. Tes Bilirubin
Setelah bayi berusia satu hari, bayi akan memiliki tingkat bilirubin yang akan diuji.
Tes ini dapat membantu mendeteksi kelainan hati. Tes ini hanya membutuhkan waktu sedetik dan biasanya dilakukan bersamaan dengan tes lainnya.
Melalui monitor yang ditempatkan di dahi bayi, tingkat bilirubin bayi akan ditampilkan.
Dokter dan perawat staf bayi akan menggunakan hasil tes untuk menentukan apakah bayi memiliki risiko penyakit kuning.
3. Tes Gula Darah
Jika bayi ibu adalah Large for Gestational Age (LGA), istilah yang digunakan ketika ibu memiliki bayi yang sedikit lebih besar daripada kebanyakan bayi seusianya, atau Small for Gestational Age (SGA), rumah sakit akan mengikuti aturan pengujian gula darah pada bayi.
Bayi yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil dari rata-rata mungkin mengalami kesulitan mengatur kadar gula darah mereka sendiri, yang dapat mempengaruhi banyak bagian dari sistem bayi, terutama suhu tubuh.
Jika bayi memiliki gula darah rendah, ibu perlu memberi makan bayi untuk membantu menstabilkan gula darah dan menjaga suhu tubuhnya hangat dan nyaman saat diletakkan di sebelah ibu.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR