Nakita.id - Program vaksin dosis lanjutan atau vaksin booster sampai saat ini diberikan kepada seluruh masyarakat secara bertahap.
Mulai dari tenaga kesehatan (nakes), lansia diatas 60 tahun, kemudian individu di atas 18 tahun.
Selain itu, orang-orang dengan penyakit penyerta juga boleh diberi vaksinasi dosis lanjutan, namun harus konsultasi dulu dengan dokter.
Vaksinasi booster berperan untuk meningkatkan kekebalan tubuh kita terhadap virus Covid-19.
Apalagi saat ini muncul virus Covid-19 varian baru, yakni Omicron yang dikhawatirkan orang banyak.
Oleh karenanya, pemberian vaksinasi booster ini sangat penting.
Umumnya, booster baru boleh diterima dalam waktu 6 bulan setelah pemberian vaksin dosis 1 dan 2.
Seperti yang kita tahu, kekebalan tubuh yang dihasilkan dari vaksin 1 dan 2 akan berkurang seiring waktu.
Nah, lantas berapa lama kekebalan vaksin booster bisa bertahan?
Dilihat dari tingkat efikasinya dalam melindungi tubuh dari paparan Covid-19, booster akan sangat membantu ketika kekebalan yang dihasilkan dari dosis vaksin 1 dan 2 mulai berkurang.
Selain itu, untuk orang-orang yang terinfeksi Covid-19 pun gejalanya dapat diminimalisisr.
Lalu berapa lama dosis vaksin booster dapat bertahan?
Melansir dari Times of India, para ahli menyebutkan bahwa efeknya dapat berkurang setelah 10 minggu atau 2,5 bulan.
Meski begitu, perlindungan suntikan booster terhadap infeksi parah tetap lebih tinggi.
Dalam analisis data populasi yang diperbarui, perlindungan vaksin Covid-19 terhadap infeksi ringan telah menghilang dalam 20 minggu setelah pemberian 2 dosis vaksin Covid-19
Setelah pemberikan suntikan booster, tingkat perlindungan tubuh akan meningkat menjadi 65 hingga 70 persen.
Tetapi, ini akan menurun 45 hingga 50 persen setelah 10 minggu.
Pada infeksi berat, vaksin booster juga efektif mencegah rawat inap sekitar 92 persen dan setelah 10 minggu kekebalannya tetap tinggi sekitar 83 persen.
Disamping itu, penelitian lain juga menyebutkan efektivitas dosis booster terhadap penyakit parah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat menunjukan pengamatan terkait vaksin booster untuk mengurangi pasien rawat inap.
Sebanyak 241.204 perawatan darurat, dan 93.408 rawat inap dari Agustus 2021 - Januari 2022 menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin adalah 91% efektif terhadap rawat inap akibat COVID-19 hingga dua bulan setelah suntikan.
Kemudian efektivitasnya akan turun menjadi 78% setelah empat bulan atau lebih.
Kesimpulannya, perlindungan terbaik terhadap virus Corona saat ini adalah vaksin.
Mengingat banyaknya virus Covid-19 yang terus bermutasi setiap orang sebaiknya mendapatkan vaksinasi dosis lengkap ditambah booster.
Sslain itu, ingat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.
Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi.
Juga, ingat untuk selalu menjga kebersihan lingkungan tempat tinggal kita.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR