Nakita.id - Tempe menjadi makanan favorit banyak keluarga.
di Indonesia sendiri banyak orang yang gemar makan tempe.
Hampir setiap hari para ibu rumah tangga menyuguhkan tempe untuk keluarga tercinta.
Maka jangan heran, jika tempe selalu tersaji di atas meja makan.
Setiap hari tempe selalu habis terjual, membuat makanan ini tak pernah sepi peminat.
Harganya yang ekonomis namun kaya akan manfaat membuat tempe selalu diserbu banyak orang.
Namun terkadang, kelemahan tempe adalah tak bisa disimpan terlalu lama.
Tempe harus segera cepat diolah agar tak cepat busuk.
Tetapi tenang saja Moms, beberapa tips berikut ini bisa dicoba di rumah agar tempe bisa awet sampai berminggu-minggu, seperti dilansir Courageous Kitchen.
Pastikan tempe dengan kualitas yang baik
Sebelum disimpan, Moms perlu memastikan tempe dalam kondisi yang baik.
Biasanya tempe dijual dengan sudah dibungkus plastik, tetapi jenis tempe ini tidak hanya terlihat bagus dari luar.
Akan tetapi setelah dibuka tempe terkadang memiliki bau yang menyengat atau muncul bakteri berwarna cerah yang sebaiknya tidak dikonsumsi.
Simpan tempe di tempat yang dingin
Suhu keamanan pangan sangat penting untuk mencegah pertumbuhan bakteri di tempe.
Sebaiknya simpan tempe di tempat yang paling sejuk.
Moms bisa memasukkan tempe ke dalam kulkas untuk menjaga kualitasnya.
Tetapi jangan sampai kulkas sering dibuka yang hanya akan menurunkan kualitas tempe.
Tentukan waktu kapan tempe akan dimasak
Sebaiknya Moms mulai menentukan kapan tempe akan diolah dan dihidangkan untuk keluarga.
Jika Moms berencana menggunakan tempe dalam waktu seminggu, sebaiknya simpan di dalam lemari es.
Tempe yang disimpan dengan benar akan bertahan 2-3 minggu.
Jika Moms tidak ingin menggunbakan tempe dalam waktu yang lama, masukkan ke dalam freezer.
Setelah disimpan dalam freezer, tempe dapat bertahan setidaknya selama satu bulan.
Simpan tempe di tempat kering dan kedap udara
Jika Moms jorok dan asal dalam hal penyimpanan, tempe akan terus berfermentasi, yang menyebabkan tempe menguning.
Untuk memperlambat proses fermentasi, gunakan kantong yang dapat ditutup kembali dan simpan di tempat yang kering, kedap udara, dan bersuhu dingin.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR