Nakita.id - Moms tentu saja sudah tidak asing dengan kentang, bukan?
Kentang merupakan sumber karbohidrat pengganti nasi.
Bahkan konsumsi kentang rebus banyak dilakukan ketika menjalani diet.
Kentang sendiri adalah tumbuhan jenis umbi-umbian.
Makanan ini mengandung banyak vitamin dan mineral yang bagus untuk tubuh.
Kentang juga mengandung vitamin C, tinggi air, karbohidrat dan protein.
Cocok untuk diet, kentang nyaris tidak mengandung lemak.
Dengan segudang kandungan gizi tersebut, kentang bisa berubah berbahaya untuk kesehatan tergantung cara masaknya.
Konsumsi kentang yang diolah dengan cara digoreng atau dijadikan keripik bisa meningkatkan risiko hipertensi hingga penyakit kardiovaskuler.
Bukan tanpa alasan, melansir dari Eat This, ada banyak dampak buruk ketika terlalu banyak makan keripik kentang.
1. Menaikkan tekanan darah
Ada banyak bukti di luar sana yang mendukung gagasan bahwa asupan natrium yang tinggi dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi.
Salah satu komponen utama keripik kentang adalah jumlah natrium.
Keripik kentang adalah camilan asin klasik, jadi tidak mengherankan jika keripik diisi dengan garam.
Jika makan camilan super asin seperti keripik kentang secara teratur, seiring waktu, Moms akhirnya akan mengembangkan hipertensi.
Satu studi menemukan hubungan antara makan keripik kentang dan peningkatan penyakit jantung.
Jadi, jika ingin melindungi jantung, yang terbaik adalah jangan terlalu banyak makan keripik kentang.
Ingat yang berlebihan selalu tidak baik ya, Moms.
2. Menambah berat badan
Terlalu banyak makan keripik kentang bisa menambah berat badan, Moms.
Para peneliti di Deakin University menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi garam berlebih akhirnya mengidam dan makan lebih banyak makanan berlemak secara keseluruhan.
Semakin banyak keripik asin yang dimakan, semakin banyak yang Moms inginkan, dan itu mengarah pada penambahan berat badan.
Apalagi, satu studi Harvard menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi keripik kentang sebagai bagian dari diet mereka bertambah berat badan setiap tahun mereka dinilai.
3. Meningkatkan risiko terkena kanker
Siapa sangka, terlalu banyak makan keripik kentang juga bisa meningkatkan risiko kanker.
Ini tampaknya agak ekstrem, tetapi ada data yang menjelaskan.
Menurut American Cancer Society, keripik kentang mengandung senyawa akrilamida yang dibuat dalam makanan bertepung tinggi saat digoreng atau dipanggang.
Ada penelitian yang menghubungkan senyawa ini dengan kanker ketika dipelajari pada tikus.
Meskipun Moms bukan tikus, Anda tidak ingin makan sesuatu setiap hari yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Jika makan sekantong kecil keripik sesekali dan tidak makan sekantong ukuran penuh setiap hari, maka itu tidak menjadi masalah.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR