Nakita.id – Kehabisan sabun cuci piring di saat yang tidak tepat memang membuat kesal ya, Moms.
Apalagi, saat kita tidak memungkingkan untuk membelinya dulu ke toko kelontong.
Mungkin beberapa dari Moms pernah terpikir untuk menggunakan berbagai jenis sabun yang ada di rumah saat itu.
Mulai dari sabun deterjen hingga sabun tangan.
Namun, apakah itu aman?
Sebaiknya mencuci piring dengan sabun deterjen pakaian tidak perlu diulangi lagi ya, Moms.
Pasalnya, sabun deterjen dengan sabun untuk cuci piring memiliki kandungan yang berbeda.
Melansir dari Clean Tutor, meskipun semua deterjen bekerja dengan cara yang sama (menghancurkan kotoran dan minyak untuk dibersihkan oleh molekul air polar), mereka bekerja di bawah kebutuhan pembersihan yang berbeda.
Deterjen cucian mungkin mengandung bahan kimia dan parfum yang tidak aman untuk dimakan apalagi dihirup.
Meskipun ada komponen penting dalam deterjen cucian yang dapat membantu kita membersihkan kotoran dan minyak di piring, bahan berbahaya juga ada di dalamnya.
Berikut ini adalah alasan mengapa sebaiknya sabun deterjen tidak digunakan lagi sebagai sabun cuci piring.
Adanya Kandungan Pewarna
Pewarna pada deterjen dibuat dari campuran bahan kimia.
Ada kemungkinan yang sangat tinggi bahwa bahan kimia "tidak diketahui" ini memiliki komponen beracun yang tersembunyi yang dapat menyebabkan berbagai penyakit dan komplikasi bila digunakan pada piring untuk waktu yang lama.
Kandungan Dioksan
Ini adalah salah satu bahan kimia paling berbahaya jika dikonsumsi dalam waktu lama. Bahan kimia itu beracun bagi hati, sistem pernapasan, dan otak, di antara organ-organ tubuh lainnya juga dapat menyebabkan kanker.
Untuk menghindarinya, bahkan pada deterjen cucian, perhatikan bahan apa pun yang memiliki nama "Eth" di dalamnya.
Contohnya termasuk polioksietilen dan polietilen.
Mengandung parfum
Deterjen cucian mengandung pencerah UV dan wewangian yang sarat dengan masker sintetis. Pencerah UV dan aroma manis (wewangian) yang tidak dibutuhkan oleh piring. Wewangiannya juga sulit untuk dibersihkan dengan demikian, baunya yang tidak perlu akan bertahan lama di piring.
Jika Moms menggunakan deterjen cucian untuk membersihkan piring di mesin pencuci piring, ada kemungkinan besar toksisitas karena pemanasan yang terlibat. Wewangian dan pencerah, saat dipanaskan, melepaskan gas yang berbahaya saat terhirup.
Deterjen cucian mungkin tidak membilas piring secara menyeluruh. Akibatnya, residu tertinggal dan berbahaya jika dikonsumsi bersama makanan.
Beberapa deterjen mengandung urea, yang tidak ada hubungannya dengan kesehatan. Urea telah diketahui menyebabkan kondisi seperti nyeri sendi, melemahkan kekebalan tubuh, menyebabkan dermatitis kontak, dan lebih membahayakan tubuh.
Untuk itu ada alternatif lain yang bisa Moms pakai ketika tidak ada sabun cuci piring di rumah yaitu dengan menggunakan baking soda.
Melansir dari Apartment Therapy, baking soda dapat menyerap minyak yang akan membantu menghilangkan sisa-sisa makanan.
Caranya cukup mudah yaitu dengan campur cangkir baking soda dengan beberapa sendok makan air untuk membentuk pasta.
Kenakan sarung tangan karet, gosok piring dengan pasta soda kue, dan bilas dengan air panas untuk mendisinfeksi.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR