Nakita.id – Moms pasti sering kehabisan akal untuk membuat Si Kecil mau tidur siang.
Bukannya segera terlelap, anak malah masih asyik bermain sendiri.
Kalau sudah begitu, maka biasanya Moms akan membiarkannya sampai mereka merasa kantuk.
Tidur siang terutama bagi anak kecil memang penting bagi kesehatan dan emosional mereka.
Seiring bertambahnya usia, kebutuhan tidur siang harian semakin berkurang.
Maka ketika anak sudah menunjukan bahwa ia tidak mau tidur siang, bisa jadi itu adalah cara mereka untuk menunjukan bahwa mereka siap untuk berhenti tidur siang.
Namun apakah Si Kecil memang benar-benar sudah siap untuk itu?
Untuk mengetahui hal tersebut, Moms harus mengetahui tanda-tanda bahwa anak memang sudah tidak membutuhkan tidur siang lagi dan sebaliknya.
Melansir dari National Sleep Foundation, memperkirakan hanya sekitar 50 persen anak yang masih tidur siang pada usia 4 tahun, dan hanya 30 persen yang masih tidur siang pada usia 5 tahun.
Jumlah tersebut semakin menurun pada usia enam tahun, di mana kurang dari sepuluh persen anak-anak tidur siang secara teratur.
Tidak ada usia yang pasti pada setiap anak saat berhenti tidur siang, semua bergantung pada kebutuhan anak dan tingkat energi mereka masing-masing.
Secara umum, anak-anak harus berhenti tidur siang ketika mereka tidak lagi membutuhkan tidur siang untuk merasa berenergi sepanjang hari.
Banyak anak akan berhenti tidur siang secara alami. Ada beberapa tanda yang menunjukkan anak siap untuk berhenti tidur siang.
Anak mengalami kesulitan tidur pada waktu tidur siang.
Anak-anak yang tidak lagi lelah di siang hari - dan yang memiliki suasana hati yang konsisten selama hari-hari tanpa tidur siang - mungkin kesulitan untuk tertidur saat waktunya tidur siang.
Mereka mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari.
Tidur siang di siang hari dapat menunda kemampuan kemampuan anak untuk tertidur.
Oleh karena itu lamanya waktu tidur siang dapat dikurangi untuk membantu anak menjadi mengantuk menjelang waktu tidur daripada menunda waktu tidur di malam hari.
Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda kantuk pada hari-hari tanpa tidur siang.
Jika anak tidak menguap atau berjuang untuk tetap terjaga di siang hari, dan dia tidak menjadi rewel di malam hari, dia mungkin siap untuk berhenti tidur siang.
Seorang anak yang mengantuk bisa menjadi mudah tersinggung, hiperaktif, atau benar-benar kejam.
Kurang tidur dapat mempengaruhi respons emosional.
Pergeseran sikap yang signifikan di malam hari dapat menunjukkan bahwa anak masih membutuhkan istirahat di siang hari.
Sebaliknya apabila anak menunjukan perubahan perilaku negatif di malam hari seperti menjadi lebih mudah tersinggung atau terlalu lelah.
Ini tandanya bahwa mereka belum siap untuk berhenti tidur siang. Kurang tidur dapat berdampak negatif pada emosi mereka.
Tidur siang sesekali mungkin masih terjadi setelah anak-anak tidak lagi memiliki jadwal tidur siang.
Kembali tidur siang biasanya tidak menjadi masalah selama waktu tidur siang terstruktur dan tidak mempengaruhi tidur malam anak.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR