Nakita.id - Moms dan Dads mungkin merasa bahwa anak yang beranjak dewasa akhir-akhir sering menunjukkan sikap negatif.
Seperti, menunjukkan perasaan benci pada orangtuanya, hingga marah-marah sendiri.
Bahkan, menjadi tidak ramah ketika diajak berinteraksi atau malas ketika disuruh pulang ke rumah.
Akhirnya, hubungan yang dulunya hangat berubah drastis menjadi canggung.
Meski begitu, ada baiknya apabila Moms dan Dads mencoba mengevaluasi diri terlebih dulu.
Mungkin saja ada perbuatan yang Moms dan Dads sering lakukan di masa lalu, sehingga terbawa perasaan oleh anak ketika beranjak dewasa.
Atau mungkin, Moms dan Dads masih melakukan perbuatan yang sama dari anak masih kecil hingga dewasa.
Lantas, apa saja penyebab anak yang beranjak dewasa tiba-tiba benci orangtuanya?
Melansir dari Psychology Today via Kompas, berikut beberapa penyebabnya.
1. Orangtua selalu merasa benar
Pertama, jangan pernah menganggap kalau kita sebagai orangtua itu selalu benar.
Sebab, setiap orang memiliki cerita dan pandangannya sendiri.
Jadi, usahakan bagi Moms dan Dads untuk selalu mendengarkan cerita anak dan menerima apa adanya.
2. Orangtua masih mengasuh anak seperti anak kecil
Moms dan Dads harus ingat, tak selamanya anak menjadi anak kecil terus.
Anak akan terus beranjak dewasa tanpa kita sadari.
Oleh karena itu, jangan terus-terusan memandang maupun mengasuh anak dengan cara yang sama seperti saat dia kecil.
Selalu beri anak kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya, bahkan setelah beranjak remaja dan dewasa.
Baca Juga: Si Kecil Sering Ngotot? Moms Harus Lakukan Ini untuk Mengatasinya
3. Orangtua berpikir kalau perceraian sudah tidak mengganggunya
Hal ini khususnya dialami oleh anak yang harus menghadapi perpisahan orangtuanya sejak kecil.
Moms dan Dads mungkin mengira waktu akan membuat anak lupa akan masalah perceraian tersebut.
Tapi, nyatanya tidak seperti itu, Moms dan Dads.
Untuk mengatasinya, Moms dan Dads perlu berdiri di posisinya dengan memahami rasa sakit yang dideritanya, meski sudah terjadi bertahun-tahun lalu.
Kemudian, biarkan anak memberitahu apa dampak perceraian tersebut padanya, tanpa perlu bersikap defensif.
Sampaikan pada anak bahwa perceraian tersebut bukanlah kesalahannya.
Terakhir, ekspresikan rasa penyesalan Moms dan Dads pada anak, lalu katakan bahwa kita berharap agar anak bisa move on dengan baik.
Baca Juga: Perceraian Gading dan Gisel Pengaruhi Pola Asuh Gempi, Ini Tips Disiplinkan Anak Meski Berpisah
4. Orangtua terlalu mengatur perjalanan hidupnya
Moms dan Dads harus ingat, anak bukanlah seorang anak kecil lagi.
Tentu, anak telah memiliki hak untuk memilih gaya hidup, kepercayaan, keputusan, hingga pilihannya sendiri.
Jadi, tak perlu ikut campur dalam mengatur perjalanan hidupnya.
5. Orangtua tidak mempedulikan batasan pribadi
Moms dan Dads juga tidak perlu mengurus apa yang sebenarnya bukan urusan kita, khususnya dalam urusan anak.
Bahkan, jangan pula menceritakan rahasia anak pada orang lain, termasuk pada saudara kandung Moms maupun Dads sendiri.
Pasalnya, hal tersebut akan membuat anak semakin kesal dengan Moms dan Dads.
Baca Juga: Anak Terlalu Manja dan Tidak Bisa Membatasi Diri, Ini Bahayanya!
6. Orangtua hanya mendengarkan, tapi tidak memahami
Mungkin sebagian besar Moms dan Dads hanya mendengarkan cerita anak saja sepanjang hidup.
Tapi, hanya sedikit orangtua yang memahami perasaan dan menawarkan solusi.
Padahal, anak butuh dimengerti perasaannya, bukan langsung dinasehati.
Untuk kedepannya, sebaiknya Moms dan Dads tetap diam, lalu memahami apa yang anak sampaikan dalam ceritanya sebelum merespon balik.
Apabila Moms dan Dads masih belum paham, minta anak kembali untuk menjelaskannya.
Nah, itu dia 6 penyebab anak yang beranjak dewasa tiba-tiba dibenci orangtuanya.
Usahakan agar Moms dan Dads tidak mengulangi kesalahan yang sama, ya.
Selamat mencoba!
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR