Tetapi, makanan yang banyak mengandung gula tambahan sangat mudah berpengaruh terhadap kenaikan tersebut.
Terlebih lagi, makan banyak gula tambahan dapat menyebabkan perubahan hormonal yang dapat mengacaukan regulasi nafsu makan, menurut tinjauan Januari 2020 di Polish Journal of Food and Nutrition Sciences.
Secara khusus, mengonsumsi banyak fruktosa yaitu jenis gula yang ditemukan di banyak makanan dan minuman olahan, dikaitkan dengan penurunan leptin, yang membantu menekan nafsu makan.
Perubahan Energi yang Drastis
“Ketika kita mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan, terutama tanpa memiliki cukup serat, lemak dan protein, insulin disekresikan dengan cepat untuk membantu menstabilkan kadar gula darah,” Laura Burak, RD, ahli diet terdaftar yang berbasis di New York dan pendiri Laura Burak Nutrition.
Pelepasan insulin yang cepat ini menyebabkan penurunan kadar gula darah yang sama cepatnya karena hormon tersebut bekerja untuk menghilangkan kelebihan glukosa dari status darah.
Hasilnya adalah lonjakan energi yang dengan cepat diikuti oleh ledakan energi, menurut Harvard Health Publishing.
Untuk menghindari puncak energi dan lembah yang mengikuti makanan manis, pilihlah karbohidrat yang menghasilkan kenaikan gula darah yang lambat dan stabil, seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian.
Muncul Jerawat
Penelitian telah menunjukkan bahwa diet rendah glikemik yang kaya akan makanan seperti sayuran segar, kacang-kacangan, dan oat berserat dapat membantu mengurangi jerawat, menurut American Academy of Dermatology.
Makanan yang rendah glikemik membantu menurunkan produksi sebum, alias minyak, di kulit.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR