Nakita.id - Banyak ibu hamil yang masih mengaitkan ciri-ciri hamil dengan jenis kelamin bayi.
Ya, ciri atau gejala hamil yang dirasakan dianggap menandakan jenis kelamin janin dalam kandungan.
Ada yang beranggapan bahwa ngidam makanan manis artinya hamil anak perempuan.
Sementara ketika hamil anak laki-laki, Moms cenderung suka mengonsumsi makanan asin.
Tapi faktanya, ngidam lebih pada tubuh ingin memenuhi nutrisi yang kurang.
Jadi anggapan ngidam bisa menunjukkan jenis kelamin bayi itu tidak akurat ya Moms.
Tidak hanya masalah ngidam, banyak sekali mitos kehamilan yang bermunculan.
Termasuk ciri hamil anak perempuan yang kerap terdengar.
Melansir dari Parents, berikut adalah fakta simpang siur ciri-ciri hamil anak perempuan yang sering jadi bahasan publik.
Baca Juga: Banyak yang Meyakini Ciri-ciri Hamil Muda Berupa Keputihan, Benarkah?
Yang pertama adalah ketika hamil anak perempuan, bentuk perut dikatakan lebih tinggi dan menonjol.
Istilah menggendong tinggi ini sebenarnya lebih mungkin merupakan pertanda gangguan pencernaan ibu hamil.
Menurut Kameelah Phillips, MD, IBCLC, dan OB-GYN untuk Kesehatan Wanita Calla di New York, potret perut ibu yang ada di atas tergantung dari posisi bayi dan jumlah bayi.
"Itu benar-benar tergantung pada posisi bayi dan jumlah bayi yang kalian miliki sebelumnya."
"Yang terutama memengaruhi penampilan perut dan rahim ibu, serta bagaimana dia membawa berat kehamilan," jelasnya.
Tidak ada penelitian yang menguatkan bahwa bentuk perut tinggi dan menonjol artinya sedang hamil anak perempuan.
Itu sebabnya, Moms jangan buru-buru yakin dengan klaim tersebut ya.
Yang kedua adalah ketika Moms hamil dengan jerawat parah, artinya sedang hamil anak perempuan.
Tapi faktanya, jerawat bisa muncul pada ibu yang hamil anak laki-laki atau perempuan.
Dr Phillips menjelaskan bahwa munculnya jerawat pada ibu hamil tidak berarti Moms hamil anak perempuan.
Pasalnya, jerawat bisa muncul karena berbagai sebab.
Sebut saja hormon, gaya hidup, kurang menjaga kebersihan wajah dan faktor lain.
Selain itu, ada klaim yang menyebutkan detak jantung bayi juga bisa jadi tanda jenis kelamin.
Janin laki-laki biasanya memiliki detak jantung 140 detak per menit atau lebih lambat.
Sementara jantung janin perempuan berdetak sedikit lebih cepat, pada 140 detak per menit atau lebih tinggi.
Nyatanya, beberapa sumber merasa mitos ini benar, namun penelitian terbaru belum dapat menemukan hubungan yang meyakinkan.
Secara pasti, Moms bisa mengetahui jenis kelamin anak laki-laki atau perempuan melalui USG.
Moms bisa melakukan USG antara minggu 18-22 kehamilan. Melalui USG, Moms dan Dads bisa melihat secara rinci bagaimana bentuk calon bayi.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR