dr. Nora pun menjabarkan beberapa risiko gejalanya pada ibu itu sendiri.
“Kemungkinan bisa saja ibu rentan terhadap preeklamsia, hipertensi dalam kehamilan,” ungkap dr. Nora.
“Terus kemudian diabetes, solusio plasenta,” tambahnya.
Selain itu, dr. Nora juga menambahkan bahwa risiko gejala saat hamil kembar adalah terjadinya pendarahan pasca persalinan.
Kemudian, seorang ibu juga bisa terkena hipotonia dan atonia.
“Terus kemudian, depresi pada ibu bisa juga, ya. Yang terakhir adalah risiko kematian,” kata dr. Nora.
Melansir dari American Pregnancy Association via Kompas, berikut ini adalah beberapa gejala risiko saat hamil kembar pada janin.
1. Pertumbuhan janin terhambat
Moms harus tahu, kehamilan kembar umumnya mengalami pertumbuhan janin yang melambat.
Hal ini terjadi karena plasenta tidak dapat menangani pertumbuhan lagi, juga bayi kembar selalu bersaing untuk mendapatkan nutrisi dari ibunya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR