“Tetapi pastinya, semakin advance usianya, semakin tua umurnya, ya risiko untuk mendapatkan kehamilan kembar juga semakin tinggi gitu,” katanya mengingatkan kembali.
dr. Ivan menyampaikan, pasien yang menjalankan program hamil pada usia di atas 35 tahun, maka tentu dia akan memiliki risiko untuk mengalami kehamilan kembar yang lebih tinggi.
Terkait program hamil yang dimaksud, Moms bisa memilih satu dari dua alternatif yang ada, yaitu secara alami dan dengan bantuan.
“Jadi, kalau kehamilan kembar natural (alami), itu mungkin insidensinya atau peluang untuk terjadinya bisa sekitar 1 banding 1 juta gitu ya,” kata dr. Ivan.
“Itu untuk betul-betul natural gitu. Melalui hubungan suami istri yang normal, melalui ovulasi atau masa subur yang terjadi secara normal,” terangnya melanjutkan.
Akan tetapi, dr. Ivan menyampaikan bahwa cara ini bisa dibilang sangat jarang.
Kemudian, dr. Ivan juga menjelaskan program hamil dengan bantuan.
“Kalau menggunakan program bayi tabung, program inseminasi, atau program hamil secara natural dengan menggunakan obat-obatan, maka risiko untuk mendapatkan kehamilan kembar itu bisa meningkat sampai empat kali lipat,” jelas dr. Ivan.
Akan tetapi, dr. Ivan kembali mengingatkan untuk wajib mempertimbangkan faktor risikonya.
“Promil itu akan meningkatkan risiko kehamilan kembar, bahkan hingga sampai empat kali lipat,” ucapnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR