Nakita.id - Yuk, Moms ketahui seberapa sering Moms harus mengganti celana dalam setiap harinya.
Tentunya, kesehatan organ intim wanita amat perlu untuk dijaga.
Kesehatan tak hanya bergantung dari pola makan saja.
Walaupun pola makan penting untuk menjaga kesehatan area kewanitaan, kebersihan diri juga amat penting.
Salah satu caranya adalah mengganti celana dalam kita setiap harinya.
Seberapa sering, sih, kita perlu mengganti celana dalam?
Melansir dari Well and Good, setidaknya kita perlu mengganti celana dalam sebanyak 2 kali atau lebih dalam sehari.
Jika tidak, bisul akan mudah muncul di area kewanitaan.
Mungkin masih jarang terdengar, namun bisul di area kewanitaan ini perlu diwaspadai.
Baca Juga: Seorang Pria Baru Tahu Kalau Memiliki Rahim Setelah 67 Tahun, Ternyata Ini yang Dialaminya
Mengenal vaginal boil
Bisul di area kewanitaan biasanya disebut juga dengan vaginal boil.
Melansir dari Cleveland Clinic, vaginal boil ditandai oleh sederet gejala ini:
1. Peradangan pada kulit area kewanitaan, biasanya di antara rambut kemaluan
2. Kemerahan
3. Perih
4. Memiliki cairan warna kuning atau putih di bagian dalamnya seperti jerawat
Tak hanya itu, bisul ini juga terjadi selama beberapa hari hingga beberapa minggu.
Salah satu alasan kemunculannya adalah karena kebersihan pakaian dalam.
Seperti yang sudah dikatakan di awal, setidaknya Moms perlu mengganti celana dalam setidaknya dua kali dalam sehari.
Area kewanitaan memproduksi cairan dari vagina yang seringkali disebut dengan cairan keputihan.
Cairan keputihan ini merupakan gejala yang normal, mengingat vagina harus selalu dalam keadaan lembap.
Sayangnya cairan keputihan ini membuat celana dalam juga lembap, yang apabila terus menerus dibiarkan akan memicu munculnya bisul.
Belum lagi dengan sel-sel kulit mati dan keringat yang menempel pada celana dalam.
Berbagai macam kotoran tersebut akan menyumbat pori-pori dan menjadi penyebab utama kemunculan bisul.
Ditambah lagi dengan keadaan yang lembap, yang membuat bakteri semakin betah dan memperparah kondisi bisul.
Melansir dari Medical News Today, bakteri yang menyebabkan bisul di area kewanitaan adalah Staphylococcus aureus dan Escherichia coli atau yang lebih populer dengan e-coli.
Mengganti celana dalam setidaknya dua kali sehari bisa mencegah kelembapan dan bakteri untuk berkembang biak.
Selain masalah kebersihan, ini dia beberapa alasan lain munculnya bisul di area kewanitaan:
1. Kelebihan berat badan
2. Celana dalam terlalu ketat
3. Imunitas terlalu lemah sehingga tidak bisa menangkal infeksi
4. Tumbuhnya rambut kemaluan baru
5. Gigitan serangga
6. Penyakit menular seksual
Perlu diketahui, hal ini juga bisa terjadi karena Moms jarang mencuci tangan setelah beraktivitas di luar rumah.
Pastikan Moms mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh area kewanitaan agar tak menyebabkan bakteri berkembang biak.
Seperti yang sudah disebutkan di awal, cara untuk mencegah bisul di area kewanitaan adalah dengan mengganti celana dalam setidaknya dua kali sehari.
Tak hanya itu saja, ini dia beberapa hal yang perlu Moms lakukan untuk mencegahnya:
1. Hindari berbagi handuk dengan orang lain
2. Hindari sabun dengan wewangian ataupun bedak dari area kewanitaan
3. Gunakan sabun antibakterial
4. Mengganti pembalut setiap enam jam sekali saat menstruasi
Apabila diketahui sudah mengalami bisul, Moms bisa langsung mengonsultasikannya pada dokter.
Jangan sampai Moms menggunakan celana dalam ketat dan sering menyentuhnya bahkan hingga pecah karena akan memperparah peradangannya.
Dengan begitu, masalah bisul di area kewanitaan bisa teratasi.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | Cleveland Clinic,Medical News Today |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR