Nakita.id - Seorang ibu memiliki peran yang besar dalam keluarga.
Oleh karenanya, seringkali mereka tertekan dengan berbagai kondisi yang mengancam keharmonisan rumah tangga.
Apalagi kalau seorang ibu punya kondisi mental yang rentan, waspadai kemungkinan terjadinya depresi.
Kasandra Putranto, seorang Psikolog Klinis dan Forensik, menjelaskan seperti apa ciri-ciri seseorang yang mengalami depresi.
"Selama episode depresi, orang tersebut mengalami kesulitan yang signifikan dalam pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, pekerjaan, atau area fungsi penting lainnya," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (22/3/2022).
Menurut World Health Organization (2021), selama episode depresi, orang tersebut mengalami suasana hati yang tertekan (merasa sedih, mudah tersinggung, kosong) atau kehilangan kesenangan atau minat dalam aktivitas.
"Beberapa gejala lain juga hadir, termasuk konsentrasi yang buruk, perasaan bersalah yang berlebihan, harga diri yang rendah, keputusasaan tentang masa depan, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri," kata Kasandra.
Ia juga menjelaskan, gejala depresi bisa memengaruhi kondisi fisik disamping kondisi mental.
"Misalnya tidur terganggu, perubahan nafsu makan atau berat badan, dan merasa sangat lelah," katanya.
Menurut WHO, Gejala depresi yang dirasakan hampir terjadi sepanjang hari, setiap hari, setidaknya selama dua minggu.
Kasandra menjelaskan, episode depresi dapat dikategorikan sebagai ringan, sedang, atau berat.
Hal ini tergantung pada jumlah dan tingkat keparahan gejala, serta dampaknya pada fungsi individu.
Kasandra memaparkan, ada berbagai macam kategori depresi yang memengaruhi pola gangguan mood, diantaranya:
- Gangguan depresi episode tunggal, yang berarti episode pertama dan satu-satunya orang tersebut).
- Gangguan depresi berulang, artinya orang tersebut memiliki riwayat setidaknya dua episode depresi.
- Gangguan bipolar, yang berarti bahwa episode depresi bergantian dengan periode gejala manik, yang meliputi euforia atau lekas marah, peningkatan aktivitas atau energi.
Kemudian gejala lain seperti peningkatan banyak bicara, pikiran balap, peningkatan harga diri, penurunan kebutuhan untuk tidur, gangguan, dan impulsif perilaku ceroboh.
Simak juga gejala depresi mulai dari fase ringan sampai berat, diantaranya.
Baca Juga: Anak Stunting Berisiko Mengalami Depresi, Orangtua Wajib Tahu Penyebab dan Cara Mencegahnya
Menurut American Psychiatric Association 2020, gejala depresi dapat bervariasi dari ringan hingga berat, yakni meliputi:
- Merasa sedih atau memiliki suasana hati yang tertekan dan kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang pernah dinikmati
- Perubahan nafsu makan karena penurunan atau kenaikan berat badan yang tidak terkait dengan diet
- Sulit tidur atau terlalu banyak tidur
- Kehilangan energi atau peningkatan kelelahan
- Peningkatan aktivitas fisik tanpa tujuan (misalnya, ketidakmampuan untuk duduk diam, mondar-mandir, meremas-remas tangan) atau gerakan atau bicara yang melambat (tindakan ini harus cukup parah untuk dapat diamati oleh orang lain)
- Kesulitan berpikir, berkonsentrasi atau membuat keputusan
- Merasa tidak berharga atau bersalah dan ada pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Ketahui apa saja macam kategori depresi yang memengaruhi pola gangguan mood Moms di halaman 2 (*).
Baca Juga: Yuk, Ketahui Cara Jaga Kesehatan Mental Bumil untuk Cegah Depresi di Masa Kehamilan
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR