Mutia menyarankan, supaya anak tidak merasa tertekan maka menyapihnya harus bertahap Moms.
“Jadi, lakukan lah secara bertahap. Misalnya, dari usia 1,5 tahun bisa disounding dulu anaknya, ‘Nanti kamu kalau sudah umur dua tahun kan udah besar, air susu ibu sudah tidak cukup lagi jadi, kamu berhenti ya minum susunya. Kamu bisa minum susu dari gelas’. Jadi, disounding setiap hari,” sambung Mutia.
Menyapih anak juga bisa dilakukan secara bertahap Moms atau dibuatkan penjadwalan.
“Lalu dilakukan penyapihan secara gradual. Misalnya, pilih mau disapih apakah waktu siang dulu, atau waktu malam dulu,” ungkap Mutia.
Seiring berjalannya waktu, Moms pun sudah mulai memperkecil kesempatan anak untuk meminum susu.
Namun, apabila anak terbangun di malam hari dan mencari susu maka tak ada salahnya Moms memberikannya.
Karena intinya, proses menyapih anak itu harus bertahap dan penuh kesabaran Moms.
“Kemudian bisa dibuat lebih kecil-kecil lagi penyapihan itu. Jadi misalnya, oke mau disapih pas malam tapi malamnya itu kalau sudah pas mau tidur aja, kalau dia terbangun dan nyari-nyari susu ya sudah tidak apa-apa,” terang Mutia.
Pentingnya Proses Menyapih Anak Dilakukan Bertahap
Proses menyapih anak idealnya memang dilakukan secara bertahap dan pelan-pelan.
Karena agar anak tidak merasa bahwa kenyamanannya diambil begitu saja.
Jika proses menyapih tidak dilakukan secara bertahap maka anak pun akan merasa kaget.
Serta anak akan merasa tidak nyaman sama sekali dan mudah tantrum tentunya.
“Sedikit-sedikit, misalnya menyapih malam dilakukan selama beberapa bulan baru nanti beberapa bulan berikutnya malam dan siang. Jadi, tidak dalam satu hari sudah diambil kenyamanan anak karena pasti anak merasa lebih tidak nyaman kalau seperti itu,” tutup Mutia.
Baca Juga: Bukan Dilihat Dari Harganya yang Mahal, Ternyata Begini Cara Memilih Susu Formula Menurut Ahli Gizi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR