Nakita.id – Masih banyak yang belum tahu, ternyata ini cara memilih susu pertumbuhan untuk anak menurut Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).
Susu merupakan minuman bergizi yang sebenarnya setiap orang wajib mengonsumsinya.
Minuman yang satu ini masuk ke dalam daftar makanan bergizi yakni 4 sehat 5 sempurna.
Baik orang dewasa, terutama anak-anak pun perlu mendapatkan asupan susu.
Dengan susu pertumbuhan dan perkembangan anak pun bisa menjadi lebih optimal.
Namun, memberikan susu pada anak juga tidak boleh sembarangan.
Ketika memilih jenis susu pun harus disesuaikan dengan usia dan kondisi anak terlebih dahulu.
Susu bisa diberikan jika memang kondisi Moms tidak memungkinkan lagi untuk memberikan ASI kepada anak.
Begitu pula dengan kondisi anak, apabila tidak bisa menerima ASI dari Moms maka boleh diberikan susu tambahan.
Syarat Pemberian Susu Formula
Drs. Hendra Jamal’s, Msi Plt. Asisten Deputi Bidang Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan pada dua tahun pertama kehidupan anak memang idealnya tidak boleh diberikan susu formula.
Pasalnya, ASI sendiri merupakan asupan yang memang sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak sampai usia 6 bulan.
Ketika sudah 6 bulan, ASI harus dikombinasi dengan MPASI (Makanan Pendamping ASI) supaya kebutuhan nutrisi anak bisa terpenuhi dengan baik.
Jamal’s mengatakan, pemberian susu formula pun bisa diberikan apabila ada masalah medis yang dialami ibu dan sang buah hati.
Untuk menentukan jenis susu formula, Jamal’s juga menyarankan supaya Moms mendapatkan rekomendasi dari dokter terlebih dahulu.
Sehingga pemilihan susu formula tidak boleh asal saja ya Moms.
“Jadi intinya, sampai dua tahun tidak boleh diberikan yang namanya susu formula kecuali hal medis dimana ibu si bayi tidak mengeluarkan air susunya. Nah, kalau tidak mengeluarkan air susunya itu harus ada rekomendasi dari dokter setidaknya susu formula apa yang baik untuk bayi tersebut,” ungkap Jamal’s dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (3/3/2022).
Nah, setelah dua tahun biasanya orangtua pun akan memberikan susu tambahan kepada anaknya.
Tips Memilih Susu Pertumbuhan Untuk Anak
1.Pastikan Anak Sudah Berhenti Minum ASI atau Belum
Nah, setelah dua tahun biasanya kebanyakan orangtua akan memberikan susu tambahan kepada anaknya.
Jenis susu yang diberikan pun bukan formula lagi, melainkan susu pertumbuhan Moms.
Tips pertama untuk memilih susu pertumbuhan adalah dengan melihat apakah anaknya sudah berhenti minum ASI atau belum.
“Kalau dua tahun lebih itu namanya bukan susu formula lagi tapi susu pertumbuhan kalau susu formula itu hanya untuk bayi usia 0 – 2 tahun. Kita lihat lagi nanti apakah anaknya sendiri tersebut sudah berhenti untuk menyusu dengan ibunya atau belum,” tutur Jamal’s.
2. Sesuaikan dengan Kondisi Pencernaan Anak
Jamal’s juga mengingatkan, untuk memilih susu pertumbuhan maka harus berdasarkan rekomendasi dari dokter.
Susu pertumbuhan harus disesuaikan dengan kondisi pencernaan anak Moms dan tidak boleh asal pilih saja.
“Susu pertumbuhan itu juga harus dilihat dan musti ada rekomendasi dari dokter kira-kira seperti susu apa yang harus diberikan kepada anak, dan disesuaikan dengan kondisi pencernaan anak tersebut jangan asal pilih saja,” samnbung Jamal’s.
3. Jangan Lihat dari Harga
Kesalahan yang kerap kali dilakukan orangtua ketika memilih susu adalah melihat harganya.
Kebanyakan orang beranggapan, semakin mahal harga susu maka semakin baik juga.
Padahal tidak juga Moms, cocok atau tidak cocoknya anak terhadap susu bukan dari harganya.
Melainkan dari kondisi masing-masing anak tersebut Moms.
Moms juga harus melihat kandungan yang ada di susu tersebut sebelum membelinya.
Supaya anak tidak mengalami masalah pada pencernaannya.
“Misalnya, harga susunya mahal, atau harga susunya murah, tapi semuanya tergantung dari yang terkandung dari susu tersebut supaya tidak membuat anak tersebut menjadi diare seperti itu,” tutup Jamal’s.
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR