“Saat ini kan sebagian besar kantor sudah ada yang namanya Ruang ASI. Jadi, kita bisa membawa pumping kita simpan kemudian pas pulang baru kita kasih ke anak. Jadi, intinya tidak jadi masalah perempuan untuk bekerja tapi si bayi tersebut tetap harus mendapatkan ASI sampai dua tahun,” kata Jamal’s.
Senada dengan Jamal’s, Anggin Nuzula R Koordinator Bidang Kesehatan dan Pendidikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mendorong supaya setiap perusahaan menyediakan fasilitas ruang ASI.
Anggin juga berharap, perusahaan memberikan kebijakan atau kemudahan pada ibu pekerja yang memang memiliki anak dan harus memberikan ASI.
“Maka kami mendorong juga untuk kantor, perusahaan, atau kementerian lembaga lain supaya juga bisa menyediakan fasilitas yang sama, dan memberikan kebijakan atau kemudahan pada perempuan pekerja yang memang dia memiliki anak supaya bisa tetap memberikan ASI untuk bayinya,” Ungkap Anggin.
Dengan kemudahan yang diberikan perusahaan, para ibu pun bisa dengan mudah menjalani pekerjaannya.
Namun juga tidak meninggalkan kewajibannya untuk memberikan ASI kepada anaknya.
Kantor Kementerian PPPA Sudah Menyediakan Fasilitas Ruang ASI
Untuk mendukung para ibu pekerja yang memang juga punya kewajiban menyusui, Kantor Kementerian PPPA pun sudah dilengkapi dengan fasilitas ruang ASI.
“Di tempat kami ini disediakan ruang laktasi sehingga kami dimudahkan untuk memerah ASI kapan pun kami mau karena memang untuk memerah ASI kan tidak ada jamnya ya, kita harus menyesuaikan dengan struktur tubuh kita itu masing-masing orang berbeda-beda,” sambung Anggin.
Berdasarkan pengalamannya, kebijakan dari kantornya tersebut memberikan kemudah bagi Anggin untuk memerah ASI kapan pun meskipun itu di jam kerja.
Tak hanya ruangannya saja, Kementerian PPPA juga menyediakan berbagai alat.
Mulai dari kulkas untuk menyimpan ASI, washtafel, air minum, handsanitizer, lengkap disediakan untuk mendukung kelancaran ibu pekerja memberikan ASI kepada anaknya.
“Tersedia juga peralatan-peralatan untuk mendukung dalam proses memerah ASI. Selain ruangan, juga tersedia kulkasnya, alat pembersihnya, washtafel, air minum, handsanitizer, itu semua lengkap ada di situ. Nah, itu merupakan suatu bentuk dukungan dari perusahaan dalam upaya memberi kelancaran ibu memberikan ASI,” kata Anggin.
Kelancaran proses menyusui sendiri juga sangat tergantung pada dukungan dari lingkungan kerja.
“Sehingga penting ya dukungan dari lingkungan pekerja atau atasan, dan kebijakan perusahaan untuk mendukung pemberian ASI di lingkungan kerja,” tutup Anggin.
Baca Juga: Bukan Dilihat Dari Harganya yang Mahal, Ternyata Begini Cara Memilih Susu Formula Menurut Ahli Gizi
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR