Dimana kedua kandungan tersebut penting sekali untuk tumbuh kembang anak.
Namun, Anggin mengingatkan, bahwa susu bukan satu-satunya makanan yang mengandung protein dan kalsium.
Moms juga perlu memperkenalkan makanan-makanan lainnya kepada anak.
“Menurut saya susu itu bagus karena ada kandungan protein dan kalsiumnya. Namun, bukan menjadi satu-satunya bahan makanan yang mengandung protein dan kalsium, kita harus tetap memperkenalkan anak-anak kita dengan maknana lain,” ungkap Anggin.
Ada banyak makanan lain yang memang mengandung protein dan kalsium tinggi sama seperti susu.
“Makanan utama seperti telur, ikan, tempe, tahu, yang sebenarnya memiliki kandungan gizi yang sejenis,” sambung Anggin.
Susu Pertumbuhan
Setelah anak sudah dua tahun sebenarnya bisa saja anak diberikan susu pertumbuhan.
Namun Anggin menyarankan, susu pertumbuhan diberikan ketika anak memiliki masalah pada gizi saja.
Misalkan, berat badannya kurang atau di bawah standart maka bisa dipertimbangkan untuk memberikan susu pertumbuhan.
“Nah, untuk pemberian susu pertumbuhan pada anak di atas dua tahun diperlukan hanya untuk anak yang memiliki masalah pada gizi atau berat badannya kurang,” ungkap Anggin.
Pemberian susu formula atau pertumbuhan harus ada indikasi terlebih dahulu Moms.
Apabila kebutuhan nutrisi anak sudah terpenuhi maka susu bukan jadi suatu kewajiban melainkan hanya pelengkap saja.
“Sehingga terdapat indikasi dan memerlukan arahan dari dokter untuk diberikan susu pertumbuhan. Namun memang anak sudah tercukupi dari sisi protein, kalsiumnya, maka susu hanya sebagai pendamping saja tidak menjadi bahan utama untuk pertumbuhan anak tadi,” tutup Anggin.
Baca Juga: Bukan Dilihat Dari Harganya yang Mahal, Ternyata Begini Cara Memilih Susu Formula Menurut Ahli Gizi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR