Nakita.id – Tidak bisa dipungkiri bahwa ketika tua nanti, beberapa fungsi dalam tubuh kita mengalami penurunan.
Tidak terkecuali pada otak kita.
Penurunan fungsi kognitif terjadi seiring dengan bertambahnya usia, meskipun tidak umum terjadi penyakit demensia juga bisa terjadi pada siapa saja.
Demensia disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak yang biasanya ditanyai dengan beberapa gejala.
Seperti kehilangan ingatan, perubahan kepribadian, kebingungan, kemurungan dan masalalah kognitif dan fisik.
Penyakit ini tidak melulu disebabkan oleh adanya riwayat keluarga atau faktor genetik, atau umur.
Faktor lainnya yang meningkatkan risiko ini yaitu cedera pada kepala dan kebiasan gaya hidup tertentu yang dilakukan sejak muda.
Ya, Moms penelitian menunjukan bahwa beberapa kebiasaan yang dilakukan ternyata dapat memicu penyakit ini.
Biar Moms bisa segera mengantisipasi, berikut ini adalah kebiasaan yang harus dihindari untuk mengurangi risiko demensia dilansir dari Healthy Eating.
Memiliki Gangguan Tidur
Orang dengan kualitas tidur yang buruk yang disebabkan oleh masalah seperti insomnia atau sleep apnea memiliki risiko lebih tinggi terkena demenisa.
Tidak hanya itu, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature menemukan bahwa orang yang tidur dengan durasi yang lebih pendek lebih mungkin untuk mengembangkan demensia.
Sebisa mungkin tetap jaga tidur paling tidak 7-9 jam per malam ya Moms.
Begitu halnya, orang yang tidur lebih banyak juga meningkatkan risiko penyakit ini.
Dalam jurnal Alzheimer & Dementia, para peneliti menemukan bahwa tidur lebih dari delapan jam semalam meningkatkan risiko demensia sebesar 35 persen.
Membatasi Interaksi Sosial
Selama pendemi kita telah merasakan isolasi yang dapat menguras mental ya Moms.
Namun kurangnya interaksi, isolasi sosial dan kesepian dalam jangka panjang adalah faktor risiko penurunan kognitif yang lebih cepat dan menyebabkan demensia.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Gerontology menemukan bahwa isolasi sosial merupakan faktor risiko penurunan fungsi otak.
Memiliki Gaya Hidup Sedentari
Hidup sedentari yakni gaya hidup yang mengancu pada aktivitas fisik.
Sementara itu, kurangnya aktivitas fisik juga dapat meningkatkan risiko demensia.
Saat kita bergerak, sirkulasi dan aliran darah akan meningkat.
Sebaliknya bila sirkulasi tubuh buruk, maka oksiden akan terhambat untuk mencapai otak.
Pembuluh darah yang menyempit dari kesehatan yang buruk juga dapat mempengaruhi sarah di otak, yang menyebabkan risiko demensia yang lebih besar.
Moms bisa mulainya dengan jalan cepat, jogging yang dapat meningkatkan detak jantung.
Ini terbukti menjadi salah satu metode paling efektif untuk mengurangi risiko Alzheimer.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR