Belum lagi, pemberian ASI tidak selalu lancar dan mudah seperti yang dibayangkan.
Saat diwawancara oleh Nakita.id, Senin (28/3/2022) dr. Ameetha Drupadi, CIMI, Dokter Konselor Laktasi Mayapada Hospital, Jakarta Selatan, mengatakan kasus ibu yang melemparkan bayinya ke dalam sumur bisa saja karena ia mengalami depresi postpartum.
Depresi ini sebenarnya bisa diobati dan bisa dikelola, tetapi jika muncul seseorang yang mengalami depresi perlu ditemani dan mencari dukungan dari orang terdekat.
Tanda- tanda yang bisa terdeteksi adalah ketika ibu sering merasa sedih, kehilangan minat untuk menjalankan aktivitas harian, terlalu sering tidur, dan merasa tidak berharga.
Tanda-tanda depresi ini bisa dilihat dan terasa saat masih hamil, maka sangat dianjurkan untuk segera mendatangi para ahli untuk mencegah terjadinya depresi.
Ibu yang baru saja melahirkan dan dalam proses memberikan ASI perlu ditemani dan dibimbing baik oleh dokter, psikolog atau konselor laktasi, sehingga mereka lebih siap dalam menghadapi berbagai macam hal yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu saat pemberian ASI.
"Kalau sejak hamil sudah terdeteksi sebaiknya langsung minta bantuan agar segera diatasi sesuai dengan indikasinya, jadi langsung ke dokter, dokter kandungan, psikolog, kemudian mendatangi konselor laktasi. Jadi, ketika baru saja melahirkan apa saja yang akan dialami si ibu bisa didukung, dibantu, dikonseling oleh konselor laktasi agar proses menyusuinya berhasil. Karena salah satu memicu ibu mengalami depresi pasca melahirkan itu dia belum siap menghadapi fase dimana dia harus menyusui bayinya," ucap dr. Ameetha.
Baca Juga: Yuk, Ketahui Cara Jaga Kesehatan Mental Bumil untuk Cegah Depresi di Masa Kehamilan
Sudah seharusnya, para ibu yang mengalami kesulitan dalam pemberian ASI ekslusif harus didukung baik oleh pasangan ataupun orang sekitar.
Namun, pada realitanya, terkadang orang-orang terdekat selalu membanding-bandingkan dan bahkan menganggap perempuan yang tidak bisa memberikan ASI ekslusif tidak bisa berperan menjadi ibu yang seutuhnya.
Persepsi mengecilkan peran ibu karena tidak bisa memberikan ASI ekslusif merupakan hal usang yang seakan tak pernah bisa hilang.
Banyak para ibu yang terus berjuang melawan kecemasan dan mengontrol emosional apabila mendapatkan pernyataan kurang mengenakan dalam proses pemberian ASI.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR