Tabloid-Nakita.com - Setiap orangtua tentu ingin agar sang buah hati tumbuh menjadi anak yang sehat dan cerdas. Sayangnya, masih banyak para orangtua yang memercayai mitos-mitos yang beredar soal perawatan anak yang sudah bertahan dan dikembangkan secara turun menurun.
Nah, dibanding Mama dan Papa terjebak dengan mitos yang belum diketahui kebenarannya. Dr Vinci Ghazali, SpA akan menjawab beberapa mitos seputar perawatan anak, seperti berikut ini:
1. "Anak itu sebaiknya dibedong agar kakinya tidak bengkok. Benarkah?"
Menurut Vinci, boleh-boleh saja percaya. "Mau pakai atau tidak pakai bedong, sebenarnya tidak apa-apa. Bayi-bayi Eropa tidak pernah dibedong pun baik-baik saja, kok," kata dokter yang berpraktik di Jl. Karangasem IV No 11, Mega Kuningan, Jakarta ini.
Kalau kaki bayi masih kelihatan bengkok, itu karena 2 buah tulang di kaki, yakni tulang kering dan tulang betis, yang belum sama panjang. Tapi dalam perkembangannya, kedua tulang tersebut lama-lama akan sama. Jadi, bukan karena dibedong yang membuat kaki tumbuh dengan lurus.
2. "Anakku rewel beberapa hari ini. Perutnya juga tiba-tiba besar sekali seperti kembung. Benarkah ini karena ia diganggu mahluk halus?"
Sering kita lihat bayi atau anak yang rewel, menangis, dan sakit perut hingga kembung. Kemudian, disebutlah anak tersebut diganggu oleh "mahluk halus".
Selanjutnya, alih-alih mengobati, anak malah diketemukan dengan "orang pintar" yang membaca-bacainya mantra.
"Padahal sebetulnya masih bisa dicari rasionalitasnya, lo. Misalnya, bayi minum susu terlalu cepat, sehingga ada banyak gas yang ikut masuk dan udara tertelan (aerovagi)," kata Vinci. Akibatnya, perut bayi kembung. Karena belum bisa bicara, maka bayi hanya bisa rewel. Biasanya, gangguan ini akan reda setelah beberapa saat.
Ada pula yang disebut nocturnal cough. Anak batuk, rewel, dan sesak pada dini hari. Ini berhubungan dengan sistem di dalam tubuh yang dikontrol oleh hormon. Terkadang, kadar hormon tersebut turun pada jam-jam tersebut. Akibatnya, muncul gejala pada anak-anak akibat turunnya hormon pengontrol tersebut.
3. "Berapa lama sebaiknya bayi dijemur. Sejak dulu, saya dan keluarga terbiasa menjemur bayi setiap pagi."
Beberapa tahun lalu, menjemur bayi sangat bermanfaat karena akan menghilangkan kuning dan baik bagi tulang. Tapi sekarang, dengan adanya efek rumah kaca, sinar yang datang dari matahari kadar ultravioletnya sudah berkurang, sementara kadar infrared malah meningkat.
Sehingga, sinar infrared yang tidak mampu menembus kulit akan berada di permukaan kulit. Ini justru berbahaya karena bisa menyebabkan penyakit kulit, bahkan kanker kulit. "Sekarang, tidak terlalu dianjurkan menjemur anak, terutama pada saat matahari mulai naik ke atas," Kata Vinci.
4. "Haruskah saya membeli baby walker? Banyak yang bilang, baby walker membuat anak lebih cepat berjalan."
Ini justru keliru. Pasalnya, dengan memakai baby walker, anak akan berjalan atau berlari sambil jinjit. Yang akan dirangsang adalah otot betis, bukan otot paha atau otot pinggul. Baby walker juga ternyata meningkatkan risiko cedera yang lebih fatal jika sampai terjatuh atau terguling, karena anak dalam keadaan terikat.
Beberapa negara bahkan sudah melarang penggunaan baby walker. Sehingga, untuk melatih melatih anak berjalan, cara terbaik adalah dengan berdiri dan dipegangi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR