Nakita.id - Saat ini, sudah banyak masyarakat dunia yang gemar berinteraksi lewat aplikasi chatting, tak terkecuali masyarakat Indonesia.
Hal ini telah menunjukkan bahwa teknologi sudah menjadi salah satu bagian dalam keseharian masyarakat.
Salah satu aplikasi chatting yang sangat dikenal, bahkan banyak digunakan masyarakat Indonesia adalah WhatsApp.
Berdasarkan data dari App Annie dalam laporan State of Mobile 2022, secara global, orang Indonesia memiliki rata-rata tertinggi dalam satu bulan penggunaan WhatsApp.
Yakni, mencapai selama 31,4 jam dalam satu bulannya.
Hal ini menggambarkan seberapa masifnya penggunaan aplikasi WhatsApp di tengah masyarakat Indonesia.
Juga, menggambarkan beragam potensi penetrasi bisnis yang hadir dari bermacam industri.
Untuk mendorong perkembangan bisnis di dunia digital saat ini, Kata.ai, sebuah perusahaan teknologi AI, mengadakan webinar bertajuk “Transforming Businesses with WhatsApp Business Platform”.
Sebagai informasi, webinar ini diadakan secara daring pada Rabu siang kemarin (30/3/2022).
Melalui webinar ini, disampaikan bahwa ada banyak peranan penting pada platform WhatsApp yang dapat dikembangkan lewat teknologi AI.
Cara ini bisa dibilang merupakan cara jitu bisnis di zaman teknologi sekarang, agar mampu bertumbuh secara eksponensial di era digital sekarang ini.
“WhatsApp sebagai aplikasi yang paling banyak digunakan di Indonesia memiliki potensi besar mulai dari peningkatan customer engagement sampai layanan customer service,” kata Reynir Fauzan selaku CMO dan co-founder Kata.ai.
Tak sampai disitu, menurut pemaparan Reynir, dengan teknologi WhatsApp Business Platform, sebuah bisnis bahkan mampu dikombinasikan dengan teknologi chatbot.
Serta, dapat digunakan oleh ratusan agen untuk melayani jutaan konsumen dalam waktu yang bersamaan.
Namun, agar bisa memanfaatkan teknologi WhatsApp Business Platform tersebut, tentu diperlukan verifikasi khusus bagi masing-masing bisnis.
Mulai dari kelengkapan dokumen seperti rekening koran perusahaan, Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Nomor Induk Berusaha (NIB), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan tagihan operasional.
Kebutuhan verifikasi ini akan digunakan sebagai upaya untuk menjembatani konsumen dengan bisnis yang terpercaya dan kredibel.
Baca Juga: WhatsApp Business, Fitur Agar Kita Tak Tertipu Saat Belanja Online
Salah satu perusahaan FMCG yang berhasil menerapkan teknologi WhatsApp Business Platform dalam kegiatan usahanya adalah PT Frisian Flag Indonesia (FFI).
Upaya yang dilakukan FFI ini adalah untuk meningkatkan customer engagement.
“Kami melihat cara orang mengonsumsi susu juga dipengaruhi dengan mengadopsi gaya hidup serba digital,” ucap Mutia Murwanti selaku Digital Transformation Director FFI.
Menurut pemaparan Mutia, FFI menggunakan teknologi tersebut yang telah terintegrasi dengan chatbot agar dapat memberikan produk yang tepat sesuai kebutuhan konsumen.
Bahkan, agar dapat membangun hubungan yang lebih baik dengan konsumen.
“Kami juga menggunakan WhatsApp Business Platform untuk memperkuat operasional bisnis kami di lapangan agar lebih efektif dan efisien,” tambah Mutia.
Sebagai penutup, Reynir menyampaikan bahwa kemampuan sebuah bisnis dalam mengolah data serta memberikan touch of personalization yang tepat kepada konsumen akan menjadi kunci pertumbuhan bisnis, serta meningkatkan customer loyalty kepada sebuah produk.
“Teknologi WhatsApp Business Platform memiliki kapabilitas yang dapat dipersonalisasikan sesuai kebutuhan usaha, apalagi di tengah masyarakat Indonesia yang setiap harinya menggunakan aplikasi ini,“ jelasnya.
“Kedepannya, siapa yang berhasil memanfaatkan teknologi vital ini dengan cermat akan mampu meningkatkan pertumbuhan bisnis khususnya di era digital ini,” tutupnya.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR