Nakita.id - Mengemban peran sebagai ibu tentunya butuh tanggung jawab besar.
Para Moms yang dulunya wanita karier mungkin harus rela meninggalkan semua pekerjaan di kantor.
Begitupun Moms yang sangat aktif di lingkungan sosial, sekarang harus mengurangi waktu untuk bertemu teman-teman atau rekan komunitas.
Sekarang semua waktu dan perhatian Moms tertuju pada anak dan suami serta semu hal tentang keluarga.
Tak jarang dalam proses transisi tersebut membuat Moms merasa stres.
Bahkan terkadang muncul perasaan kecewa, bahwa kehadiran anak menghambat karier dan lainnya.
Ayoe Soetomo, M.Psi., Psikolog. Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari TigaGenerasi mengatakan bahwa wajar bagi ibu untuk merasakan hal tersebut,
"Ini bentuk emosi yang seringkali banyak ibu merasakannya, untuk mengatasi perasaan ini ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Selasa (22/3/2022).
Nah Moms, bagaimana cara mengatasinya. Yuk, simak penjelasan berikut ini!
"Yang pertama harus dilakukan adalah berusaha untuk acceptance atau menerima dan berdamai dengan situasi yang kita hadapi saat ini," kata Ayoe,
Meski begitu, ia mengatakan bahwa hal tersebut tentunya tidak mudah
Apalagi untuk para Moms yang masih punya banyak impian dan ingin meraih banyak hal dalam hidupnya.
"Sehingga kita merasa peran menjadi ibu kok menjadi satu hal yang membuat saya jadi terhambat untuk meraih semuanya," sambung Ayoe.
Lebih lanjut Ayoe memaparkan bagaimana cara Moms untuk menghadapi pikiran-pikiran negatif tersebut.
"Yang perlu dilakukan adalah, berlatih untuk berpikir bahwa menjadi ibu itu bukan berarti mengorbankan segalanya," katanya.
"Banyak hal yang bisa kita lakukan dan kita juga bisa meraih mimpi-mimpi meskipun sudah menjadi seorang ibu," sambungnya.
Ayoe berpendapat, kemampuan untuk berpikir fleksibel tersebut harapannya bisa membantu ibu untuk tidak mematahkan mimpinya.
Ibu tetap bisa meraih mimpinya tanpa harus meninggalkan kewajibannya dalam keluarga. Nah, bagaimana caranya?
Ayoe mengatakan, inilah pentingnya bagi seorang ibu untuk memiliki ruang bagi diri sendiri.
"Itu perlu dipahami karena pada hakekatnyan ibu juga membutuhkan ruang untuk melakukan aktualisasi diri, baik dalam bentuk pekerjaan maupun aktivitas-aktivitas yang lain," katanya.
Lebih lanjut, Ayoe menekankan supaya ibu menyisihkan waktunya untuk me time atau waktu khusus untuk diri sendiri.
"Sebetulnya me time itu sangat membantu kita untuk mampu terkoneksi dengan diri kita sendiri," katanya.
Me time sebaiknya diisi dengan aktivitas tertentu yang Moms sukai, misalnya dengan melakukan hobi atau berinteraksi dengan teman.
"Kalau bisa me time itu dijadikan sebagai satu bagian dari keseharian kita, dan bukan dilakukan setelah bener-bener stres banget dari permasalahan tertentu," kata Ayoe.
"Jadikanlah sebuah rutinitas tertentu karena manfaatnya sangat banyak untuk menjaga kesehatan mental kita sehari-hari," sambungnya.
Ketika seorang ibu memiliki kesehatan mental yang terjaga dengan baik, tentunya hal ini juga bagus untk mendukung perannya dalam keluarga.
"Sehingga Ibu merasa penuh secara emosi dan mampu hadir secara penuh juga untuk lingkungan sekitarnya termasuk anak-anak dan keluarganya," pungkasnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR