Oleh karena itu, ada yang memercayai khasiat booster ASI tersebut atau menganggapnya hanya mitos belaka.
Sebagai alternatifnya, mereka memilih mengonsumsi suplemen yang memang terbukti khasiatnya secara medis.
"Ada juga suplemen yang berbentuk obat yang memang evidence by medicine, atau secara penelitian memang dapat meningkatkan produksi ASI," kata dr. Utami.
Namun kembali lagi, apapun jenis obat yang dikonsumsi tentu tak lepas dari efek sampingnya.
Oleh karena itu, dr. Utami berpesan pertimbangkan baik-baik sebelum Moms memutuskan untuk mengonsumsi booster ASI.
"Sesuaikan dengan kebutuhan ibunya, apakah (booster ASI) memang dibutuhkan?" kata dr. Utami.
Baca Juga: Cara Membuat ASI Lancar Setelah Melahirkan, Ternyata Cukup Lakukan Hal Ini Sebelum Persalinan
"Sebelum mengonsumsi ASI booster tentunya kita perlu telaah dulu apa sih yang membuat ibu berpikir bahwa ASI-nya perlu ditingkatkan," kata dr Utami.
"Atau, mungkin bayinya yang perlu kita bantu supaya menyusuinya lebih nyaman," lanjutnya.
Sebab, mungkin saja ASI Moms memang lancar namun bayi selalu menolak saat menyusu karena berbagai alasan, misalnya posisinya kurang nyaman. Seperti yang kita tahu, semakin jarang frekuensi menyusui maka air susu yang keluar jadi sedikit.
"Jadi, lihat dulu bagaimana proses menyusui bayinya dan kenyamanan ibunya saat proses menyusui, kemudian lihat apakah boleh dipertimbangkan diberi ASI booster," kata dr. Utami.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR