Pada dasarnya, jumlah ASI yang keluar menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.
"Satu sampai dua atau tiga hari pertama setelah kelahiran, biasanya (ASI yang keluar) belum banyak masih setetes-setetes," kata dr. Utami.
"Kemudian, di perlu dicek setelah 1-2 minggu, apakah bayi sudah mulai tersedak-tersedak," sambungnya.
Bayi yang mulai tersedak, bisa jadi karena jumlah ASI yang keluar mulai bertambah, berarti ada kemungkinan memang produksi ASI-nya yang banyak.
Sebaliknya, kemungkinan penyebabnya bisa juga karena aliran ASI ibu memang deras.
Biasanya disebabkan oleh perlekatan atau posisi bayi yang tidak pas saat menyusui.
Baca Juga: Cara Membuat ASI Lancar Setelah Melahirkan, Ternyata Cukup Lakukan Hal Ini Sebelum Persalinan
"Bayi yang menempelnya kurang optimal akan membuat ASI tidak bisa keluar dengan lancar dan sebagian akan tertahan di payudara," kata dr. Utami.
"Ketika tertahan di payudara nanti akan penuh ASI-nya dan bisa jadi alirannya deras," lanjutnya.
Disamping itu, ada juga faktor lainnya yang menyebabkan kenapa ASI yang keluar bisa terlalu deras.
dr. Utami menjelaskan, penyebabnya karena pola perah ASI yang salah terutama dialami oleh ibu yang bekerja.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR