Nakita.id - Yuk, Moms kenali beberapa masalah kesehatan anak yang perlu jadi perhatian para orangtua.
Pernahkah anak menangis saat hendak buang air besar?
Buang air besar memang perlu dilakukan setidaknya dua hingga tiga hari sekali.
Namun, hal ini malah jadi tantangan jika tiba-tiba anak menangis saat buang air besar.
Seketika buang air besar menjadi kegiatan yang menakutkan bagi anak.
Mengapa, ya?
Ada baiknya jika Moms memeriksakan hal tersebut pada dokter.
Sebab, siapa tahu anak sedang mengalami fisura ani.
Apa itu?
Fisura ani atau anal fissure terjadi karena adanya lecet di bagian ujung anus.
Akibatnya, saat buang air besar, anak merasa kesakitan.
Rasa sakit yang muncul karena fisura ani biasanya terjadi selama beberapa waktu.
Memang, apa yang menyebabkan anak mengalami fisura ani?
Melansir dari Stanford Childrens, fisura ani terjadi karena anak mengalami sembelit.
Karena feses atau kotoran terlalu susah untuk dikeluarkan, anak mengejan terlalu kuat.
Akibatnya, karena terlalu sering mengejan akhirnya jaringan pelindung dinding anus jadi lecet.
Hati-hati, Moms, tak hanya membuat rasa sakit muncul.
Ternyata kondisi satu ini menyebabkan si Kecil mengalami pendarahan saat buang air besar.
Penyebab fisura ani pada anak
Apakah fisura ani ini wajar terjadi, Moms?
Melansir dari NCBI, ternyata masalah kesehatan yang satu ini amat umum di kalangan anak-anak.
Terutama pada usia balita.
Seperti yang kita ketahui, anak-anak pada usia balita seringkali mengalami sembelit.
Sembelit yang dialami balita biasanya terjadi karena beragam hal.
Apa saja?
1. Peralihan jenis makanan
Setelah usia enam bulan, Moms mulai memberikan si Kecil MPASI.
Sebab, sebelumnya si Kecil hanya diberi ASI eksklusif saja.
Seterusnya, anak akan secara perlahann diperkenalkan pada bahan makanan yang lainnya.
Harapannya, gizi dan nutrisi anak bisa beragam.
Namun, sayangnya hal ini membuat anak jadi sembelit karena peralihan dari makanan cair ke makanan padat.
2. Kurangnya asupan air
Hal ini biasanya terjadi pada anak balita yang sedang mengeksplor selera makanannya.
Bila sudah mengenal jenis minuman yang lain seperti sirup, jus, dan lain sebagainya, anak merasa air putih jadi kurang sedap.
Sebab, sirup memiliki rasa manis dan lezat sedangkan tidak untuk air putih.
Sayangnya, jika anak terlalu menjadi pemilih terhadap jenis minuman, bisa-bisa anak mengalami dehidrasi lalu sembelit.
Saat mengalami dehidrasi, usus besar akan menyerap air yang terkandung dalam feses untuk mencukupi kebutuhan cairan di dalam tubuh.
Namun, sayangnya hal ini membuat anak menjadi sembelit.
3. Alergi susu
Salah satu gejala dari alergi susu adalah mengalami sembelit.
Apabila Moms tidak segera memeriksakan anak ke dokter, anak akan semakin tersiksa dengan sembelit dan menyebabkan fisura ani.
Selain sembelit, alergi susu juga menyebabkan anak jadi sering sakit perut, muntah-muntah, bahkan ruam kemerahan pada kulit.
Apakah fisura ani bisa disembuhkan?
Tentu saja, melansir dari Stanford Children's Health, anak yang mengalami fisura ani membutuhkan pengobatan yang setidaknya membutuhkan 6 minggu untuk bisa sembuh.
Namun, apabila diketahui kronis, membutuhkan operasi untuk mengatasinya.
Dengan meningkatkan asupan air dan pemberian makanan berserat diperlukan untuk mengatasi dan mencegah fisura ani pada anak.
Source | : | Mayo Clinic,Kid's Health,NCBI,Stanford Children's Health |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR