“Ketika sudah ada ketertarikan, berapa pun umur anak boleh belajar puasa. Tidak ada pembatasan,” jelas dr. Damayanti.
“Asalkan, kalau sudah tidak kuat anak bisa bilang,” tegasnya.
Menurut dr. Damayanti, dalam mengajarkan puasa kepada buah hatinya, para orangtua juga perlu mengenalkan makna puasa.
Sehingga, anak dapat belajar bahwa puasa tidak sebatas menahan lapar dan dahaga.
“Jelaskan makna puasa sesuai pemahaman anak. Ingatkan juga bahwa puasa anak-anak yang belajar itu tidak punya target,” kata dr. Damayanti.
“Tidak boleh dipaksakan, kecuali anak sudah akil balig,” lanjutnya.
Sementara, menurut dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A(K), dokter spesialis anak konsultan nutrisi metabolik, anak bisa diajarkan berpuasa ketika telah menginjak usia tujuh tahun.
“Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui,” kata dr. Cut.
Selain itu, dr. Cut juga menyampaikan bahwa puasa terkadang bisa mempengaruhi kondisi tubuh anak.
Setelah menjalani puasa selama enam jam, cadangan gula darah dalam tubuh atau glikogen bakal dipecah agar kadar gula dalam darah terkontrol.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR