Makan buah dengan makanan memang dapat memperlambat pengosongan perut, tetapi hanya dalam jumlah kecil.
Selain itu, memperlambat pengosongan perut umumnya merupakan hal yang baik, karena dapat membantu Moms merasa kenyang lebih lama.
Satu studi menemukan bahwa peserta yang mengonsumsi pektin gel, sejenis serat dalam buah, memiliki tingkat pengosongan perut yang lebih lambat sekitar 82 menit, dibandingkan dengan sekitar 70 menit pada mereka yang tidak makan pektin.
Meskipun perubahan kecepatan ini penting, itu tidak berarti memperlambat pencernaan cukup untuk menyebabkan makanan rusak di perut.
Namun, bahkan jika buah menyebabkan makanan berada di perut lebih lama dari biasanya, perut dirancang khusus untuk mencegah pertumbuhan bakteri, yang menyebabkan fermentasi dan pembusukan.
Ketika makanan mencapai lambung, semua akan dicampur dengan asam lambung, yang memiliki pH sangat rendah.
Isi perut menjadi sangat asam sehingga sebagian besar mikroorganisme tidak dapat tumbuh.
Mitos yang kemudian perpanjangan dari mitos ini adalah makan buah sesudah makan akan mengurangi nilai gizinya.
Menurut mitos ini, jika Moms makan buah sesudah makan maka nutrisinya akan hilang.
Bisa dikatakan bahwa hal ini tidak benar.
Tubuh manusia telah berevolusi menjadi seefisien mungkin dalam hal mengekstrak nutrisi dari makanan.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR