Nakita.id - Kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun.
Meski beberapa waktu lalu mengalami lonjakan kasus imbas varian baru Omicron, akan tetapi saat ini, pemerintah Indonesia berhasil mengajak masyarakat turut andil dalam mengendalikan angka kenaikan pasien Covid-19.
Bahkan, pemerintah baru-baru ini mulai melonggarkan berbagai aturan.
Salah satunya termasuk aturan mudik lebaran 2022.
Tak hanya di Indonesia, sejumlah negara di penjuru dunia juga melaporkan penurunan kasus Covid-19.
Hal ini tentu menjadi angin segar bagi seluruh penduduk dunia.
Sayangnya di tengah kasus Covid-19 di Indonesia yang mulai mereda, China kembali menemukan sub-varian baru dari varian Omicron.
Bahkan, kasus ini menyebar secara nasional di China.
Karena kasus tersebut, Shanghai semakin mengetatkan lockdown.
Baca Juga: Sering Jadi Pertanyaan, Apakah Bisa Berpuasa Setelah Sembuh dari Covid-19? Begini Penjelasannya
Padahal kita tahu, China sudah mulai berhasil menjalani bebas pandemi secara efektif setelah mewabahnya virus Covid-19.
Melansir dari Bloomberg, Covid-19 Shanghai dilaporkan mencatat 9.006 kasus pada Minggu (3/4/2022) di saat kota tersebut bersiap untuk menguji semua 25 juta penduduk, dalam upaya terbaru untuk menghilangkan infeksi.
Meski demikian, hingga kini Shanghai tidak memberikan laporan kematian di panti jompo, sementara kekurangan makanan telah dilaporkan terjadi.
Seluruh populasi Shanghai sekarang berada di bawah beberapa bentuk pembatasan pergerakan.
Menurut laporan Xinhua, ribuan staf medis dari seluruh negeri tiba di Shanghai pada Minggu (3/4/2022) untuk membantu tes di seluruh kota.
Tentara Pembebasan Rakyat juga telah memulai mobilisasi dengan mengerahkan 2.000 petugas medis militer untuk pengendalian virus di Shanghai tersebut.
Imbasnya, sebagian besar bisnis dan pabrik tutup.
Kasus tersebut semakin mengkhawatirkan mengingat sub-varian Omicron tersebut dinilai sangat menular.
Bahkan dilaporkan oleh surat kabar Global Times, ada kasus seorang pasien Covid di sebuah kota sekitar 40 mil dari Shanghai.
Pasien tersebut didiagnosis dengan iterasi baru dari virus yang berevolusi dari cabang BA.1.1 dari Omicron.
Laporan itu mengatakan subvarian tidak cocok dengan strain lain di China, atau yang dikirimkan ke GISAID, database global untuk sekuensing virus corona dan pemantauan mutasi.
Sebuah kasus juga terjadi di kota Dalian di China utara yang dilaporkan pada Jumat (1/4/2022).
Pada kasus tersebut, juga tidak cocok dengan virus corona yang ditemukan di dalam negeri, kata pemerintah kota di akun WeChat-nya.
Dengan peningkatan kasus Covid-19, Beijing mengirim Wakil Perdana Menteri Sun Chunlan ke Shanghai untuk mengawasi upaya pencegahan.
Sun memerintahkan pejabat lokal untuk mengurangi wabah dengan segera.
Langkah tersebut sebagai bukti bahwa China tetap menjalankan strategi yakni menuntaskan kasus Covid-19.
Padahal belakangan, negeri dengan sebutan Negeri Tirai Bambu tersebut dinilai sudah berhasil menghilangkan virus.
Bahkan virus yang menantang dan bermutasi menular pun telah lolos dari negara tersebut.
Baca Juga: Tak Main-main Kalau Moms Sampai Tidak Tahu, Ini Dia Beberapa Efek Covid-19 pada Ibu Hamil
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR