Nakita.id - Para Moms wajib tahu, begini kata psikolog terkait dengan arti dari Mom shaming.
Mom shaming merupakan istilah yang saat ini sering kali disuarakan di berbagai platform sosial media.
Banyak campaign-campaign yang dibuat supaya Mom shaming tidak terjadi lagi.
Tindakan Mom shaming sendiri biasanya dialami oleh ibu-ibu yang memiliki anak.
Ketika mendapat perlakuan Mom shaming, tentu saja seorang ibu akan merasa tidak nyaman.
Bahkan, sebagian ibu ada yang langsung marah dan merasa sedih berkepanjangan.
Sedangkan, orang yang melakukan Mom shaming sendiri kerap kali tidak sadar bahwa perlakuannya tersebut dapat melukai perasaan seorang ibu.
Sebagian ibu yang aktif bermain sosial media dan juga kerap mengikuti kelas parenting pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah Mom shaming.
Karena Mom shaming sendiri sering dianggap sepele, namun efeknya untuk kesehatan mental seorang ibu sangatlah luar biasa.
Mengenal Istilah Mom Shaming
Berdasarkan pengalaman dari seorang Moms bernama Santi, ia mengaku tahu istilah Mom shaming sendiri dari webinar-webinar yang pernah ia ikuti.
"Awalnya, enggak tahu sebabnya sih, cuma ketika ada orang-orang yang memberikan kritikan negatif yang bikin kita drop, oh itu sebutannya Mom shaming. Kalau tahu istilahnya baru-baru ini sejak mengikuti webinar-webinar parenting," ucap Santi dalam wawancara bersama Nakita, Senin (4/4/2022).
Definisi Mom shaming
Mungkin Moms sudah mulai penasaran dengan definisi dari Moms shaming sendiri.
Menurut Ni Putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive, Mom shaming merupakan suatu tindakan yang membuat para ibu merasa dijatuhkan.
"Mom shaming merupakan suatu tindakan menghakim, mengkritik yang menjatuhkan para ibu yang dilakukan oleh pihak-pihak yang coba untuk mengontrol gimana seorang wanita seharusnya menjadi seorang ibu," tutur Mayda dalam wawancara eksklusif dengan Nakita, Kamis (7/4/2022).
Biasanya, Mom shaming sendiri akan mengkritik pola pengasuhan yang dilakukan seorang ibu kepada anaknya.
"Biasanya, yang dikritik terkait dengan hal-hal pengasuhan terhadap anak. Jadi, terhadap pola asuhnya, pilihan yang ibu ambil untuk anaknya, itu yang biasanya menjadi topik-topik yang dikomentari atau dikritik oleh pihak-pihak tersebut," sambung Mayda.
Baca Juga: 3 Jenis Trauma yang Dapat Dialami Anak Ini Ternyata Berpengaruh pada Pola Asuh Anak
Mom Shaming Sebuah Fenomena
Sedangkan, menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, Mom shaming sendiri merupakan suatu fenomena.
Fenomena ini marak terjadi di beberapa tahun terakhir Moms.
"Mom shaming adalah sebuah fenomena bukan sebuah disorder, kelainan, atau apapun. Ini merupakan sebuah fenomena yang kemudian sedang muncul akhir-akhir ini terutama di beberapa tahun terakhir," ungkap Gita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
Gita menilai, awal mula maraknya Mom shaming adalah di kalangan selebritis yang mana banyak selebriti mengunggah kegiatan di rumahnya, terutama ketika menjadi seorang ibu dan mengurus anak.
Mulai dari situ lah banyak artis yang justru mendapat kritikan pedas dari banyak orang terkait pola asuhnya terhadap anak.
"Awal mula banget muncul di kalangan selebriti, mereka yang mengekspos pola asuh atau kehidupan mereka secara personal dengan cukup banyak di media sosial," sambung Gita.
Gita juga menyampaikan hal serupa dengan Mayda bahwa moms shaming sendiri merupakan tindakan mempermalukan para ibu.
"Mom shaming sendiri adalah mempermalukan para ibu. Biasanya bentuknya adalah tindakan atau upaya mengkritik, mengomentari, atau berbicara mengenai cara seorang ibu menjalankan perannya dia dalam keseharian," ungkap Gita.
Kalimat-kalimat negatif yang didapatkan para ibu cenderung bisa memunculkan rasa cemas.
Bahkan, kalimat-kalimat negatif tersebut juga berpotensi membuat ibu ragu terhadap dirinya sendiri ketika harus membesarkan anaknya.
Banyak ibu yang menjadi korban dari mom shaming justru merasa bahwa dirinya tidak cukup baik dalam membesarkan anaknya.
Sebagian ibu juga kerap merasa gagal menjadi orangtua ketika mendapat tindakan mom shaming dari orang lain.
Tak heran bila sebagian ibu cenderung marah ketika mendapat perlakuan mom shaming dari orang lain.
"Kalimat-kalimat yang disampaikan bukan positif melainkan yang sifatnya negatif, sehingga bisa memunculkan perasaan cemas, perasaan tidak adekuat, ragu terhadap diri sendiri ketika seorang ibu sedang membesarkan anaknya," tutup Gita.
Maka dari itu, penting sekali bagi para ibu untuk saling menghargai supaya para Moms bisa sama-sama menjalankan perannya sebagai seorang ibu dengan sebaik-baiknya.
Untuk mengetahui kembali apa itu mom shaming, cek halaman 2. (*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR