Mayda mengaku, merasa tidak nyaman ketika mendapatkan perlakuan mom shaming tersebut.
"Pernah sih pasti dari lingkungan-lingkungan terdekat. Bukan dari keluarga inti, tapi justru dari keluarga-keluarga jauh se-simple nanya, ‘Lahirannya normal atau sesar? Kalau sesar, ih kok lahirannya sesar? Kenapa enggak normal aja?’ Mungkin kalau hal itu ditanyakan ketika saya tidak baru melahirkan kayak yang lebih, 'Oh ya udah gitu tapi saat itu saya baru melahirkan jadi saya bertanya-tanya emang kenapa kalau sesar ada yang salah?' Hal tersebut menimbulkan emosi-emosi tidak nyaman," sambung Mayda.
Senada dengan Mayda, Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, mengungkapkan hal serupa bahwa ciri-ciri mom shaming sendiri adalah ketika mendapat kalimat-kalimat negatif dari orang lain.
Bukan hanya bikin tidak nyaman, seorang ibu yang sering mendapat tindakan mom shaming juga akan merasa tidak kompeten ketika mengurus anak. Selain itu biasanya, korban dari mom shaming tidak bisa menjalankan perannya sebagai ibu dengan baik.
Pelaku Mom Shaming
"Ada kalimat-kalimat negatif atau negatif yang terselubung yang kontennya sebenarnya bertujuan untuk mengkritik, menyidir, membuat orang lain merasa tidak kompeten, dan membuat seseorang tidak cukup baik dalam menjalankan peran ibu," ungkap Anggita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
Gita menyampaikan, biasanya pelaku mom shaming memang sengaja memberikan kalimat negatif kepada ibu lainnya dengan tujuan untuk memberikan rasa tak nyaman.
Karena biasanya, pelaku tak ingin apabila ibu lain memiliki pilihan-pilihan yang berbeda dengan dirinya.
"Konten-konten ini biasanya memang sengaja untuk memberikan perasaan-perasaan negatif pada ibu-ibu lain yang mungkin punya pilihan berbeda dari ibu yang melakukan mom shaming," tutup Gita.
Idealnya, seorang ibu pun bisa saling mendukung satu sama lainnya.
Apabila tidak bisa memberikan dukungan, lebih baik diam saja dan jangan memberikan komentar negatif.
Karena, komentar negatif yang diberikan bisa saja sangat berpengaruh dengan psikologis sang ibu.
Untuk mengetahui ciri-ciri korban mom shaming, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR