Nakita.id - Kehamilan membuat kondisi tubuh mengalami gejala seperti masuk angin, lantas apakah kerokan saat hamil aman untuk dilakukan?
Ketika hamil, perempuan akan mengalami perubahan kondisi tubuh.
Mual, muntah, pusing, dan lemas kerap dialami oleh ibu hamil.
Kondisi ini kemudian menimbulkan pertanyaan, bolehkan ibu hamil melakukan kerokan untuk mengatasi hal tersebut?
Kerokan memang menjadi teknik pengobatan tradisional yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia.
Ini karena kerokan dianggap ampuh untuk mengurangi gejala masuk angin.
Apalagi kerokan juga mengharuskan tubuh diolesi minyak kayu putih atau balsem.
Tidak lain karena penggunaan kayu putih dan balsem akan memberikan efek yang nyaman dan tenang saat kerokan.
Tapi, banyak ibu hamil yang was-was melakukan kerokan karena takut bisa berakibat buruk untuk janin di dalam kandungan.
Melansir Tribun Jateng, ternyata seperti ini jawaban tentang ketokan saat hamil. Benarkah berbahaya untuk ibu dan janin?
Dokter Felicia Sugiarto, Sp. OG, dokter spesialis penyakit kandungan dan kebidanan RS Telorejo, Semarang memberikan keterangan.
Ia menyebut bahwa merupakan hal wajar jika ibu hamil muda mengalami gejala seperti masuk angin.
Rasa mual dan muntah ini tidak lain karena adanya peningkatan hormon HCG (human chorionic gonadotropin).
Hormon ini akan meningkat secara maksimal pada usia kandungan 10 minggu.
Namun ibu hamil tak perlu khawatir karena seiring dengan bertambah usia kandungan, HCG akan turun dan perasaan mual muntah akan hilang.
Menambahi, dr. Felicia menyarankan agar ibu hamil tetap menjaga asupan makanan meski terganggu dengan perasaan mual dan muntah.
“Jadi mual di awal kehamilan masih normal. Meski demikian, saya menyarankan agar ibu hamil tetap menjaga asupan makanan.”
“Sebab, kebanyakan ibu hamil muda melihat makanan sudah malas, timbul rasa eneg sehingga pilih tidak makan,” kata dr. Felicia.
Dia menjelaskan bahwa berhenti mengonsumsi makanan karena mual dan muntah adalah hal salah.
“Itu salah, meski mual dan muntah timbul, selalu jaga agar perut tidak kosong dengan makanan yang bergizi,” jelasnya.
Tidak hanya itu saja, dr. Felicia menjelaskan kalau dengan menjaga asupan makanan, itu akan mengurangi perasaan mual dan muntah dan membuat kalian tidak membutuhkan kerokan.
“Keadaan tersebut tidak jarang membuat ibu muda lemas sehingga melakukan cara untuk meredakan rasa mual dengan kerokan atau mengoles minyak kayu putih,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Felicia menyarankan agar ibu hamil tidak melakukan kerokan.
Ini karena reaksi inflamasi atau peradangan yang dikhawatirkan bisa mengganggu kesehatan ibu dan janin.
Inflamasi atau peradangan tersebut bisa memicu kontraksi dini dan persalinan pramatur meski tidak semua kasus akan demikian.
“Selain itu, kerokan bisa menyebabkan pori-pori kulit terbuka dikhawatirkan akan ada bakteri yang masuk sehingga menyebabkan infeksi pada janin,” tukasnya.
Nah, itu tadi adalah saran dari dokter mengenai kerokan saat hamil. Bagaimana menurut Moms?
Baca Juga: Obat Masuk Angin Anak dari Bahan Alami Murah Meriah, Dijamin Cepat Sembuh Dibanding Harus Kerokan
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR