Nakita.id - Cara supaya tidak membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain.
Mom shaming merupakan suatu tindakan dimana seorang Moms mendapat komentar negatif terkait pola asuh terhadap anaknya.
Sebenarnya setiap orangtua memiliki pola asuh masing-masing terhadap anaknya.
Sehingga, tidak bisa disamaratakan karena masing-masing anak pun berbeda dan harus diasuh dengan pola yang berbeda juga.
Namun, tidak menutup kemungkinan ketika mendapat tindakan mom shaming, seorang ibu justru tidak percaya diri dengan pola asuh yang sudah dilakukan kepada anaknya.
Ia pun akan bertanya-tanya, apakah pola asuh yang dilakukan terhadap anaknya selama ini sudah benar atau belum.
Sehingga, para Moms juga akan berujung membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain.
Akan tetapi, tindakan membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain sebenarnya tidak boleh dilakukan.
Karena, bisa datangkan dampak yang negatif baik untuk Moms sendiri maupun sang anak.
Baca Juga: Bukan Hanya Orang Lain, Diri Sendiri Juga Bisa Jadi Pelaku Mom Shaming, Begini Cirinya
Wajarkah Membandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain?
Menurut Ni Putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive, sebenarnya hal itu wajar-wajar saja.
"Wajar banget memang jika itu susah terutama sekarang media sosial cukup marak. Kita bisa melihat update-an orang-orang yang kesannya tuh rumput tetangga lebih hijau ya, kelihatannya tuh dia sangat mudah mengurus anak, kok anaknya dia cepat banget pertumbuhannya, itu sangat wajar banget kita merasakan hal seperti itu," ungkap Mayda dalam wawancara eksklusif bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).
Apabila penyebab Moms membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain karena melihat dari media sosial, maka batasi dulu penggunaannya.
"Hanya saja yang mungkin bisa kita lakukan adalah ketika kita tahu nih semakin banyak saya melihat media sosial, semakin banyak juga kita membandingkan diri dengan orang lain, semakin banyak pula kita membandingkan anak kita dengan anak orang lain, it's okay kita batasi dulu penggunaan sosial media ketika kita tahu nih oke ini sebagai trigger utamanya," sambung Mayda.
Cara mengatasi supaya tidak membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain adalah dengan mengelolah ekspektasi diri sendiri.
Karena, menurut Mayda, setiap anak berbeda-beda dan memiliki keunikan masing-masing.
Ibu hanya perlu melakukan segala yang terbaik untuk anaknya.
Baca Juga: Supaya Mental Tetap Aman, Berikut Penyebab Seseorang Mengalami Mom Shaming yang Wajib Diwaspadai
"Tapi, yang lebih penting lagi adalah diri kita, coba kita kelola ekspektasi diri kita. Kita harus meyakini bahwa setiap anak berbeda-beda, setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, memiliki caranya masing-masing, memiliki perkembangannya masing-masing, hal paling terpenting adalah kita sebagai ibunya harus melakukan yang terbaik untuk anak," jelas Mayda.
Bahaya Membandingkan Anak Sendiri dengan Anak Orang Lain
Sedangkan, menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, tindakan membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain bisa membuat Moms menyalahkan diri sendiri terus menerus.
"Memang ketika ibu terlalu keras terhadap dirinya sendiri dia jadi melihat dirinya sendiri seakan-akan musuh untuk dirinya sendiri. Jadi, memang sering menyalahkan diri sendiri," ujar Gita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, (16/4/2022).
Gita pun menegaskan, membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain memang dilarang keras.
"Membandingkan perkembangan anak adalah hal yang secara teori memang tidak boleh dilakukan, di sosial media juga dilakukan tidak pada tempatnya membandingkan anak kita dengan anak orang lain," sambung Gita.
Namun, Gita juga paham bahwa terkadang ibu secara otomatis saja membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain.
Hal tersebut tentu saja sangat wajar dan manusiawi Moms.
Senada dengan Mayda, Gita pun mengungkapkan bahwa setiap anak memiliki perjalanan dan pertumbuhannya masing-masing.
"Tetapi, saya paham juga bahwa sebagai ibu terkadang secara otomatis saja melihat anak seumuran kok lebih gemuk apakah aku melakukan sesuatu yang salah. Jadi, itu manusiawi juga. Ketika itu terjadi ya sudah tidak apa-apa, tetapi ingatkan pada diri sendiri bahwa tidak boleh membandingkan dengan orang lain karena setiap anak memiliki perjalanannya sendiri, dan setiap anak tidak bisa dipandang sebagai produk tunggal dari hasil diri kita," ungkap Gita.
Sadar Peran sebagai Ibu
Gita mengingatkan, ada hal yang lebih penting yang harus dilakukan para Moms daripada membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain.
Dimana para Moms harus sadar perannya sebagai seorang ibu.
Moms juga perlu mengajarkan anak-anak bertahan hidup yang baik.
Untuk mengawasi tumbuh kembang anak, maka berpaculah dari informasi yang Moms dapatkan dari para ahli bukan dari orang lain.
"Terpenting sadar bahwa peran kita sebagai ibu adalah mengasuh, ajari anak cara-cara bertahan hidup yang baik, dan menggunakan informasi yang kita tahu dari para ahli untuk membantu mengawasi tumbuh kembang anaknya itu sendiri," tutup Gita.
Untuk mengetahui bahaya membandingkan anak sendiri dengan anak orang lain, cek halaman 3. (*)
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR