Nakita.id - Begini kata psikolog terkait kaitan mom shaming dengan baby blues.
Mom shaming merupakan suatu fenomena yang beberapa tahun belakangan kerap dirasakan para ibu.
Mendapat tindakan mom shaming sendiri tentu saja bisa membuat seorang ibu merasa tidak nyaman dan cemas.
Bahkan, jika terus-terusan mendapat perlakuan mom shaming, kesehatan mental seorang ibu pun akan terganggu.
Jika kesehatan mental sudah terganggu, maka Moms pun tidak akan optimal mengurus anaknya.
Sedangkan, baby blues sendiri merupakan suatu kondisi dimana emosi Moms menjadi tidak stabil pasca melahirkan.
Sama seperti mom shaming, baby blues sendiri harus segera diatasi.
Banyak juga Moms yang bertanya-tanya, apakah mom shaming sendiri berkaitan dengan baby blues?
Karen,a dampak dari keduanya cukup mirip, yakni sama-sama membuat Moms tak nyaman dan berujung tidak bisa menjalani perannya dengan baik.
Kaitan Mom Shaming dengan Baby Blues
Menurut Ni Putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive, baby blues sendiri merupakan suatu perubahan emosi seorang ibu yang signifikan.
"Mom shaming itu apa yang terjadi ke ibunya, sedangkan baby blues definisinya adalah perubahan emosi yang terjadi secara signifikan terlihatnya dari naik turunnya emosi, ada rasa sedih yang terus-terusan, kemudian ada rasa marah juga, mudah lupa, mudah tersinggung, jadi baby blues itu respon yang muncul pada si ibu," ungkap Mayda dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).
Menurut Mayda, apabila seorang ibu terus-terusan mendapat perlakuan mom shaming, maka emosi negatifnya akan terus muncul.
Emosi negatif tersebutlah yang berpotensi memunculkan baby blues.
"Sedangkan, ketika ibu mengalami mom shaming, emosi tidak nyaman muncul, emosi negatif muncul, dan itu berlangsung terus menerus sehingga memengaruhi mood juga, akan sangat mungkin juga memunculkan baby blues pada ibu tersebut," sambung Mayda.
Sependapat dengan Mayda, Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive mengatakan, baby blues merupakan suatu kondisi dimana emosi seorang ibu mengalami naik turun.
Baca Juga: Bukan Hanya Orang Lain, Diri Sendiri Juga Bisa Jadi Pelaku Mom Shaming, Begini Cirinya
Gita mengatakan, baby blues berpotensi buat Moms mengalami postpartum depression.
"Baby blues sebenarnya adalah dinamika emosi yang up and down pasca melahirkan. Nah, baby blues ini jika tidak ditangani memang bisa mengarah ke postpartum depression. Jadi, bedanya baby blues sendiri itu biasanya terjadi pasca kita melahirkan, perubahannya sekitar 1-2 minggu jadi sebenarnya sangat temporary," ungkap Anggita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
Bahaya Apabila Baby Blues Tidak Ditangani
Baby blues sendiri juga berpotensi buat Moms mengalami depresi.
"Dimulai dari perasaan lelah, mood naik turun, lelah, perasaan sedih mendalam, tapi baby blues sendiri merupakan suatu kondisi yang sebenarnya diatasi. Apabila baby blues tidak diatasi, itu bisa memanjang menjadi postpartum depression," sambung Gita.
Postpatrum depresssion adalah suatu kondisi dimana seorang ibu yang habis melahirkan mengalami depresi berat.
Biasanya ditandai dengan sulit tidur, tidak nafsu makan, mudah marah, dan sebagainya.
Kondisi ini akan semakin berbahaya jika Moms tak memiliki dukungan kuat dari lingkungannya.
"Nah, di dalam proses menjadi postpartum depression, bayangkan dia lagi berhadapan dengan dirinya sendiri, dengan hormon yang naik turun, mood yang naik turun justru ada omongan negatif. Sudah di kepalanya memiliki pikiran negatif, ditambah lagi penguatan dari lingkungan bahwa dia melakukan sesuatu yang salah, jadi ya sangat berbahaya," jelas Anggita.
Apakah Mom Shaming Berkaitan dengan Postpartum Depression?
Menurut Anggita, baby blues dengan mom shaming merupakan dua hal yang berbeda.
Namun, keduanya saling berkaitan tentunya.
Jika seorang Moms mengalami mom shaming, maka bisa lari ke baby blues bahkan postpartum depression.
"Tentu saja berbeda. Tapi, apakah mom shaming berkaitan dengan postpartum depression? Bisa saja dia memperpanjang baby blues menjadi postpartum depression," tutup Anggita.
Maka dari itu, penting sekali bagi Moms yang mengalami tindakan mom shaming untuk bersikap terbuka terkait apa yang dirasa terhadap orang-orang di sekelilingnya.
Jangan sampai dipendam sendiri karena berpotensi buat Moms mengalami depresi.
Begitu pula dengan Moms yang mengalami gejala baby blues, dianjurkan untuk segera pergi ke ahli untuk dicarikan jalan keluarnya. Karena, jika tidak buru-buru akan sangat membahayakan diri Moms sendiri dan anak.
Untuk mengetahui kaitan mom shaming dengan postpartum depression, cek halaman 2. (*)
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR