"Mengomentari, mengkritik, apapun yang dilakukan seorang ibu, mulai dari cara melahirkan, pemberian ASI, pilihan ibu bekerja, dan sebagainya," sambung Fanti.
Mom shaming sendiri bisa dilakukan baik secara verbal dan non verbal.
Bukan hanya berupa kata-kata tapi juga melalui gesture tubuh yang membuat seorang ibu merasa diecehkan.
Fanti mengungkapkan ada beberapa tanda bahwa Moms mengalami Mom Shaming.
Pertama, merasa gagal menjadi seorang ibu.
Kedua, membenci diri sendiri dan menarik diri.
Ketiga, tidak memperhatikan kebutuhan diri sendiri. Padahal setiap ibu butuh bahagia.
Baca Juga: Bukan Hanya Orang Lain, Diri Sendiri Juga Bisa Jadi Pelaku Mom Shaming, Begini Cirinya
Apabila Moms bahagia maka pola pengasuhan yang dilakukan kepada anak pun menjadi lebih baik dan optimal.
Sisra Mayuni seorang Mommy Creator juga mengaku pernah mendapatkan tindakan Mom shaming.
Jenis Mom shaming yang didapatkan adalah verbal dan non verbal.
"Pernah mengalami verbal dan non verbal," ucap Sisra dalam acara Facebook Live Referenata bersama Nakita, dengan tema 'Melindungi Kesehatan Mental dari Mom Shaming', Selasa (19/4/2022).
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR