Nakita.id - Moms mungkin bertanya-tanya, apa yang dibawa saat posyandu?
Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.
Pelayanan ini bertujuan untuk meningkatkan gizi anak, menurunkan angka kematian ibu hamil dan membudayakan program KB.
Posyandu juga sangat penting untuk mencegah meningkatnya angka stunting yang masih jadi persoalan di Indonesia.
Kegiatan posyandu meningkatan peran masyarakat untuk mengembangkan nilai kesehatan untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
Apalagi posyandu anak bisa mengurangi angka kurang gizi pada balita dan ibu hamil.
Pasalnya, posyandu anak dapat memantau pertumbuhan balita melalui penimbangan dan pengukuran.
Juga memberikan vitamin pada anak serta praktik pemberian makan bayi dan anak.
Untuk ibu hamil, ada edukasi penting tentang pemberian ASI dan MPASI anak.
Melansir dari situs resmi Kemeterian Kesehatan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, pemerintah menyarankan agar masyarakat rutin memeriksakan bayi dan balita ke Posyandu.
Ini tidak lain karena dari bayi sampai usia lima tahun pertama, pertumbuhan anak harus benar-benar diperhatikan.
Melalui tindakan Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dengan pemeriksaan rutin, masalah pertumbuhan anak bisa diketahui.
Setidaknya sebulan sekali, orang tua dianjurkan untuk membawa si Kecil ke Posyandu terdekat.
Pemeriksaan rutin yang dilakukan kepada anak dan balita untuk membantau kesehatan mereka.
Apakah balita tumbuh sehat dan apakah balita mengalami masalah pertumbuhan.
Tidak hanya itu, ada juga penyuluhan gizi balita untuk para ibu.
Selain itu, para Moms juga dianjurkan untuk datang ke Posyandu jika anak mengalami sakit demam, batuk, pilek, diare, atau berat badan anak tidak naik.
Nanti, pihak Posyandu akan memberikan rujukan kepada Puskesmas agar si Kecil mendapatkan perawatan.
Lantas apa yang dibawa saat Posyandu?
Moms bisa mempersiapkan berbagai kebutuhan Posyandu, seperti Buku KIA, buku KB atau kontrasepsi, dan buku imunisasi anak.
Yang perlu Moms tahu, pemeriksaan anak usia 0-5 tahun dibagi menjadi sejumlah tahapan.
Pertama, dilakukan pelayanan kesehatan seperti penimbangan, pengukuran tinggi badan, pengkuran lingkar kepala, pemantauan aktivitas anak, imunikasai.
Tidak hanya itu, tindakan dan pola asuh orang tua pada anak juga akan dipantau.
Kedua, Posyandu akan menuntun orangtua untuk mencatat hasil pengukuran dan pemantauan kondisi anak.
Ketiga, Posyandu akan mengadakan penyuluhan terhadap pola asuh, meliputi konseling, konsultasi, diskusi kelompok dengan orang tua dan balita.
Keempat, menyampaikan penghargaan kepada orang tua yang sudah melakukan pemeriksaan.
Kelima penyampaian informasi pada orang tua untuk menghubungi petugas kesehatan jika terjadi masalah terkait kesehatan anak.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR