Nakita.id - Para Moms wajib ketahui! Berikut cara mencegah supaya tidak mudah menjadi korban Mom shaming.
Setiap ibu tentu saja berpotensi menjadi korban Mom shaming.
Karena tindakan Mom shaming sendiri berkaitan dengan komentar-komentar negatif yang diberikan orang lain terhadap seorang ibu.
Kebanyakan ibu pun tidak bisa menghindari komentar-komentar negatif tersebut.
Karena kita sebagai manusia tentu saja tidak bisa mengontrol apa yang orang lain katakan kepada diri kita.
Seharusnya, ketika mendapat komentar negatif para Moms harus pandai-pandai menghadapinya.
Namun, sebagian Moms justru termakan dengan komentar negatif tersebut.
Sehingga mudah merasa marah, kesal, bahkan sedih.
Jika Moms selalu memikirkan komentar negatif dari orang lain maka mudah sekali menjadi korban Mom shaming.
Baca Juga: Supaya Bisa Bangkit Lagi, Begini Tips Menghadapi Moms Shaming
Cara Mencegah Supaya Tidak Mudah Menjadi Korban Mom Shaming
Meski tidak bisa menghindari komentar negatif, sebenarnya kita bisa mencegah supaya diri sendiri tidak mudah menjadi korban Mom shaming. Sebagai berikut caranya:
1. Fokus Terhadap Diri Sendiri
Ni putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive mengungkapkan, bahwa seorang Moms tidak akan bisa mengontrol perilaku orang-orang di lingkungannya.
Sehingga yang perlu dilakukan adalah fokus saja terhadap diri sendiri.
"Kita tidak akan bisa mengontrol lingkungan kita akan berperilaku seperti apa, kita enggak bisa kontrol dan tutup semua mulut orang, jadi yang lebih bisa kita kontrol dan menjadi fokus ya diri kita sendiri," ungkap Mayda dalam wawancara eksklusif Referenata bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).
Bagi Mayda, segala kontrol ada di diri sendiri mau mengabaikan komentar negatif tersebut atau justru terus memikirkannya.
"Apakah kita mau menjadikan perkataan tersebut sebagai fokus kita, atau kita cenderung ingin mengabaikannya, itu kontrolnya ada di diri kita," sambung Mayda.
Apabila Moms sudah berusaha tidak memikirkan komentar negatif tersebut tapi masih merasakan dampaknya, maka yang perlu dilakukan adalah mengelolanya supaya diri sendiri tidak terlalu didominasi oleh dampak tersebut.
"Kalaupun kita mau mengabaikan itu tapi tetap berdampak ke diri sendiri it's okay itu sangat wajar. Ketika itu berdampak ke diri kita bagaimana kita mengelola dampak tersebut sehingga kita tidak terlalu didominasi oleh dampak tersebut," kata Mayda.
Senada dengan Mayda, Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, juga mengatakan bahwa Moms tak akan bisa mengontrol apapun yang orang lain katakan.
"Kita tidak bisa mengontrol orang mau ngomong apa, tapi kita bisa mengontrol apa yang kita pikirkan, kita rasakan," ungkap Anggita dalam wawancara khusus Referenata bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
2. Tidak Selalu Menganggap Diri Benar
Meskipun tidak boleh terlalu memikirkan komentar negatif dari orang lain bukan berarti menganggap diri sendiri selalu benar.
Mayda mengatakan, seorang ibu juga perlu mendengar nasihat-nasihat dari orang lain.
"Tapi bukan semata-mata kita selalu benar dan tidak mendengarkan perkataan orang lain itu enggak juga. Jadi, kita juga harus terbuka juga dengan apa yang harus kita pelajari, perlu kita research, apa yang perlu kita dengar nasihatnya dari orang-orang yang sudah memiliki anak sehingga itu bisa jadi pengalaman untuk diri kita," kata Mayda.
Baca Juga: Supaya Mental Tetap Aman, Berikut Penyebab Seseorang Mengalami Mom Shaming yang Wajib Diwaspadai
Namun, Moms lah yang harus pandai-pandai memilah mana yang bisa menjadi masukan mana yang justru bersifat menyerang.
"Tapi kitanya juga harus pintar-pintar memilah mana yang bisa menjadi masukan dan nasihat buat diri sendiri. Tapi kalau dirasa to much dan menyerang kita punya pilihan apakah kita mau fokus ke situ atau justru mengabaikan hal itu, kalau pun terdampak maka coba untuk dikelola," ungkap Mayda.
3. Me Time
Anggita mengatakan, menjadi seorang ibu tentu saja sangat melelahkan.
Maka ketika sudah lelah, tak ada salahnya seorang Moms melakukan me time atau meluangkan waktu untuk diri sendiri.
"Ketiga, menjadi ibu itu melelahkan kita tahu titik sensitif kita adalah ketika kurang tidur, kecapekan merawat anak, kalau sudah merasa sebegitu capeknya dari segi piskologis coba buat me time," kata Anggita.
Melakukan me time tidak selalu harus keluar rumah Moms.
Bisa di dalam rumah saja dengan melakukan hal-hal yang Moms sukai.
"Me time itu tidak perlu ke salon, tidak harus pergi keluar, ke mal, dan belanja. Bisa hanya dengan 1 jam biarkan anak bersama pasangan, kita duduk di ruangan yang berbeda saja dulu, melakukan apa begitu, itu akan membuat kita menjadi lebih baik dan tidak kehilangan diri kita sendiri," tutup Anggita.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR