Pihaknya menyadari dengan melakukan Penyelenggaraan Indonesia Hygiene Forum secara rutin bisa menjadi cara agar menyadari betapa pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat untuk masyarakat.
“Sebagai perusahaan yang produk-produknya sudah sangat dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia, Unilever terus berkomitmen membantu Indonesia mengatasi pandemi. Salah satu bentuknya adalah menghadirkan terobosan baru, memanfaatkan teknologi dalam mengakselerasi lahirnya produk-produk kebersihan dan higienitas berkualitas. Hal ini dikembangkan untuk terus bisa memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini dan di masa depan (future-fit). Selain itu, pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta penerapan protokol kesehatan pun masih terus harus diperkuat, penyelenggaraan IHF yang secara rutin kami lakukan merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya PHBS.” ucap Reski.
Terkait hal tersebut, Dr. Lucia Rizka Andalusia, Apt. M.Pharm., M.A.R.S., Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS, Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyampaikan jika pemerintah terus berupaya menggencarkan gerakan kesehatan masyarakat sebagai cara yang paling efektif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.
Bukan hanya pemerintah ini juga perlu didukung oleh seluruh lapisan masyarakat dan pihak Unilever agar bisa menghasilkan produk yang aman bagi lingkungan.
“Pemerintah mencanangkan GERMAS sebagai upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk dan menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. Dalam upaya ini, masyarakat memerlukan akses pada Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) yang memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan. Untuk menghasilkan produk yang lebih aman bagi pengguna serta menjaga kelestarian lingkungan, dibutuhkan peran serta stakeholder terkait termasuk Pelaku Usaha seperti Unilever untuk terus melakukan inovasi pengembangan produk PKRT.” ujar Lucia.
Salah satu terobosan baru yang dimanfaatkan Unilever Indonesia dalam mengembangkan inovasinya adalah teknologi Probiotik.
Jika sebelumnya dikenal sebagai mikroorganisme hidup yang membantu sistem pencernaan tubuh, ternyata teknologi Probiotik juga kini sudah dikembangkan untuk membantu masyarakat menciptakan hunian yang bersih dan higienis.
Prof. Ingrid S. Surono, MSc, Ph.D., Guru Besar Universitas Bina Nusantara sekaligus President of Indonesian Scientific Society for Probiotics and Prebiotics (ISSPP) juga hadir pada acara yang sama.
Ia menjelaskan, jika saat ini sudah marak berbagai macam produk yang menggunakan teknologi probiotik untuk kebersihan rumah tangga.
Teknologi probiotik dipilih karena dinilai lebih unggul karena lebih ramah terhadap lingkungan.
“Beberapa produk berbasis teknologi Probiotik untuk kebersihan rumah tangga makin marak diluncurkan di berbagai belahan dunia dalam satu dekade terakhir. Teknologi yang disruptif ini memanfaatkan konsorsium spora Bacillus sp., terbukti aman, memiliki berbagai keunggulan seperti: kemampuan untuk membersihkan secara mikroskopis atau deep cleaning, memastikan keseimbangan biologis yang aman, menghilangkan bau tidak sedap, efektif menghilangkan bakteri bahkan jamur secara jangka panjang, dan mampu melawan lapisan biofilm dari bakteri. Sejalan pula dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk-produk yang ramah lingkungan, teknologi Probiotik hanya menggunakan probiotik, 100% bahan alami dan ramah lingkungan.” ungkap Prof. Ingrid.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR