Sehingga, alat-alat yang digunakan pun seadanya dan tidak bisa dipastikan tingkat kebersihannya.
"Karena kelompok risiko tingginya adalah contoh, ibu-ibu hamil yang di pelosok daerah mungkin mereka lahirannya sama dukun, atau di hutan, sehingga mereka memotong ari-arinya menggunakan pisau yang berkarat, terkadang hanya dipanaskan pakai api. Nah, itu kan risiko tinggi, kelompok-kelompok tersebut yang wajib mendapatkan vaksinasi tetanus" kata dr. Anggi dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Rabu (20/4/2022).
dr. Anggi juga menjelaskan, bahwa vaksinasi tetanus untuk ibu hamil ini sudah menjadi program nasional. Setiap ibu hamil berhak mendapat vaksin tersebut.
Meskipun yang diutamakan ibu hamil berisiko tinggi, tapi Moms yang melakukan persalinan di rumah sakit besar juga disarankan untuk melakukan vaksinasi tersebut supaya bisa terlindungi.
Kemanan dari vaksinasi tetanus untuk ibu hamil ini juga sudah terjamin.
Efek samping vaksin tetanus untuk ibu hamil pun kurang lebih sama seperti vaksin pada umumnya.
Dapat berupa reaksi lokal di area suntikan seperti, nyeri, dan agak bengkak.
Bisa juga reaksi sistemik, seperti tak enak badan ataupun sakit kepala.
Namun demikian, belum tentu reaksi tersebut bisa terjadi, bisa juga tidak terjadi.
Karena, berdasarkan pertimbangan lebih banyak keuntungan dibandingkan kerugiannya, maka disarankan untuk para ibu hamil melakukan vaksin.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR