Nakita.id - Ternyata cukup penting, begini peran suami untuk para Moms yang mengalami Mom shaming.
Tak ada satu orang pun ibu yang ingin menjadi korban Mom shaming.
Namun, tindakan tersebut seringkali sulit untuk dihindari oleh para Moms.
Bagaimana tidak? Mom shaming sendiri saja bisa dilakukan oleh orang-orang yang memang dekat dengan Moms.
Misalnya, keluarga, suami, sahabat, tetangga, dan lainnya.
Orang-orang terdekat lah yang berpotensi meberikan komentar-komentar negatif kepada para Moms.
Bagi Moms yang perasa, tentu saja akan terpengaruh dan kepikiran dengan komentar negatif yang ia dapatkan.
Hal tersebut membuat kebanyakan Moms merasa sedih ketika menjadi korban Mom shaming.
Bahkan ada Moms yang ragu dengan pola asuh yang ia lakukan selama ini terhadap anaknya karena komentar negatif tersebut.
Maka dari itu menjadi korban Mom shaming tentu saja bukan hal yang mudah untuk dilalui.
Para Moms tidak boleh memendam kesedihannya sendiri.
Setidaknya, Moms harus memiliki support system yang bisa jadi tempat untuk bercerita.
Salah satu support system terdekat para Moms adalah suami.
Lantas Seberapa Penting Peran Suami Untuk Moms yang Mengalami Mom Shaming?
Menurut Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive, peran suami sangat lah penting untuk para Moms yang mengalami Mom shaming.
Pasalnya, memiliki anak merupakan keputusan bersama jadi Dads juga harus terlibat dengan segala hal yang berurusan dengan anak.
Meskipun akan lebih banyak peran Moms yang mengurus anak dibandingkan Dads.
Baca Juga: Bisa Jadi Solusi Ibu yang Mengalami Mom Shaming, Begini Tips Self Love dari Psikolog
"Penting banget pada umumnya, memiliki anak merupakan keputusan bersama yang memang di dalamnya perempuan memegang peran yang lebih banyak karena berhubungan lekat dengan anak tersebut," ungkap Anggita dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Sabtu (16/4/2022).
Hal yang Harus Dilakukan Suami
Anggita mengatakan, para suami bisa melakukan berbagai hal untuk membantu para Moms.
Dengan bantuan tersebut tentu saja akan bantu Moms merasakan betapa bermaknanya pengalaman menjadi orangtua.
"Kalau suami kan tidak punya kapasitas fisik untuk melakukan hal seperti menyusui, hamil. Jadi, suami bisa bantu dengan cara hadir dan membantu hal-hal kecil sehingga membuat pengalaman menjadi orangtua lebih bermakna, lebih banyak positifnya dibandingkan negatifnya," sambung Anggita.
Bagi Anggita, suami dan keluarga sangat penting untuk mendukung Moms yang mengalami Mom shaming karena keduanya merupakan support system paling terdekat.
Jika suami, dan keluarga semakin mendukung ibu, hubungannya juga semakin lekat dan bahagia maka anak yang diasuh bersama juga akan berkembang dengan baik.
"Dukungan suami dan keluarga sangat penting karena mereka merupakan support system terdekat, semakin mereka lekat, semakin saling mendukung maka semakin bahagia juga anak tersebut untuk berkembang tentunya," tegas Anggita.
Senada dengan Anggita, Ni putu Mayda Anggarini, M. Psi., Psikolog dari Biro Psikologi Attentive mengatakan, suami dan keluarga memang orang terdekat dari para ibu.
Baca Juga: Agar Tak Rusak Mental, Begini Tips Mengatasi Rasa Sedih Setelah Mendapat Perlakuan Mom Shaming
Bahaya Jika Suami, dan Keluarga Tidak Mendukung Moms
Suami, dan keluarga juga orang-orang yang paling sering ditemui ibu sehingga sangat penting untuk memberikan dukungan.
Apabila orang terdekat saja enggan untuk memberikan dukungan bahaya yang akan terjadi adalah Moms akan merasa tidak nyaman dan tertekan.
"Sangat penting karena suami, dan keluarga adalah lingkungan terdekat dari ibu, dan yang paling sering ditemui. Nah, jika orang terdekat saja tidak dapat mendukung ibunya, tidak bisa memberikan kenyamanan, dan malah menekan ibu itu juga pasti lebih memberatkan," ucap Mayda dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Kamis (7/4/2022).
Moms juga akan merasa tidak punya tempat pulang ketika sedang lelah mengurus anak.
"Kasarnya, tidak ada tempat pulang untuk beristirahat atau bersandar sejenak ketika lagi cape mengurus anak," sambung Mayda.
Namun berbeda ketika Dads memberikan dukungan penuh kepada ibu.
Ibu pun akan merasa lebih kuat menghadapi segala beban yang ada dan tidak merasa sendiri ketika menjalani peran sebagai seorang ibu.
"Akan tetapi ketika suami mendukung, dan membuat ibu nyaman maka ibu akan lebih kuat menghadapi beban yang dimilikinya karena merasa tidak sendiri menghadapi peran baru ini, kelurga dan suami bisa menjadi tempat istirahat sejenak karena ibu tahu lingkungannya mendukung, bisa diandalkan, itu yang terpenting," tuutp Mayda.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR