Sementara bayi yang lahir antara September dan November memiliki risiko tertinggi.
Menurut Journal of American Medical Informatics Association, bayi yang paling sehat adalah yang lahir pada Mei, sedangkan yang memiliki kemungkinan tidak sehat adalah yang lahir pada Oktober.
Pada penelitian ini juga menemukan adanya hubungan kemungkinan terjangkitnya suatu penyakit dengan bulan kelahiran, yang sebelumnya belum pernah diketahui.
Nicholas Tatonetti, PhD, asisten profesor informatika biomedis di CUMC, mengatakan bahwa data penelitian tersebut dapat membantu ilmuwan menemukan faktor risiko penyakit baru.
BACA JUGA: 4 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Sebelum Tidur, Ini Dampaknya
Salah satu penemuan paling penting adalah, ada sembilan jenis penyakit jantung dan mereka terkait dengan bulan kelahiran.
Bayi yang lahir di bulan Maret dikenal paling mungkin menderita gagal jantung kongestif, fibrasi arteri (AFib), dan kondisi kardiovaskular serius lainnya.
Sedangkan bayi yang lahir pada bulan November memiliki risiko ADHD yang lebih tinggi.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata vitamin D yang diperoleh ibu hamil dari sinar matahari cukup mempengaruhi kesehatan anaknya kelak.
Namun, Dr. Tatonetti berharap untuk para orangtua jangan terlalu mengkhawatirkan hasil penelitian tersebut.
"Risiko kemungkinan penyakit yang didapat berdasar bulan lahir lebih kecil dibandingkan faktor gaya hidup seperti diet dan olahraga," kata Dr. Tatonetti.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | bigthink.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR